Penelitian di Kampus Terbentur Minimnya Fasilitas
Rabu, 26 Oktober 2011 – 19:31 WIB
JAKARTA - Upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggenjot penelitian di lingkungan perguruan tinggi, terbentur minimnya fasilitas. Beberapa perguruan tinggi mengaku tak mampu membeli fasilitas penelitian yang harganya cukup mahal. Salah satunya, Institut Teknologi Indonesia (ITI) Serpong, Tangerang, Banten. Dia menjelaskan, penelitian itu bisa dimulai dari masalah produk-produk dari UKM. Misalnya tentang bagaimana agar bisa bersaing, apa persoalan yang dihadapi, teknologi apa yang seharusnya digunakan.
Rektor ITI, Isnuwardianto mengatakan, perguruan tinggi memang terikat dengan Tri Dharma yang salah satu tugasnya adalah melakukan penelitian. Namun dia mengakui, ITI tidak mengarah pada research university, melainkan technology-based enterpreneur university.
Baca Juga:
“Jadi, memang ada penelitian. Penelitian yang kami lakukan semua sifatnya terapan atau applied research. Semua yang berasal dari persoalan di lapangan. Itu yang kita lakukan,” ungkap Isnuwardianto ketika ditemui di kampus ITI, Serpong, Tangerang, Banten, Rabu (26/10).
Baca Juga:
JAKARTA - Upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggenjot penelitian di lingkungan perguruan tinggi, terbentur minimnya fasilitas.
BERITA TERKAIT
- Dukung Kualitas Pendidikan, Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu
- BAZNAS Adakan Program TOT Pengajar Al-Qur'an Isyarat
- Penjelasan Kemendikbudristek soal UKT Mahal, Jangan Gagal Paham
- Jadi PTS Terbaik se-Indonesia, Atma Jaya Jakarta Raih Kategori Lulusan Mudah dapat Kerja
- Promosi Doktor Universitas Trisakti, Ira Sudjono Raih Predikat Cum Laude
- Cheeky Peeky Playhouse Tawarkan Kurikulum Reggio Emilia Bagi Anak Usia Dini