Penerbangan Lumpuh Total, Begini Kondisi Bandara di Praya

Penerbangan Lumpuh Total, Begini Kondisi Bandara di Praya
MENUMPUK: Para penumpang di LIA di Praya, Lombok Tengah yang menumpuk di ruang check in, kemarin (1/8). Foto: Dedy/Lombok Post

Kemudian, penerbangan Lion Air JT955 tujuan Denpasar dengan jumlah penumpang 215 orang, Wings Air IW1963 tujuan Denpasar 70 penumpang, IW1882 tujuan Sumbawa 72 penumpang. Lalu, Lion Air JT841 tujuan Makassar dengan jumlah penumpang 209 orang dan Batik Air ID6558 tujuan Jakarta dengan jumlah penumpang 215 orang.

Lalu, Lion Air JT655 tujuan Jakarta 214 orang penumpang, Citilink QG661 tujuan Surabaya 178 penumpang dan Citilink QG961 tujuan Jakarta 169 penumpang. 

Selanjutnya, dua penerbangan keberangkatan internasional Air Asia AK309 tujuan Kuala Lumpur 170 penumpang dan SilkAir tujuan Singapura sebanyak 130 penumpang.

Total penumpang dari 12 penerbangan tersebut mencapai 1.952 orang. “Kita berharap dan berdoa, situasi seperti ini tidak sampai berhari-hari. Apalagi, kita sedang menghadapi MTQ tingkat nasional,” kata Ardita.

Pantauan Lombok Post, para penumpang keberangkatan di area terminal dan ruang check in, membludak. Mereka masing-masing melakukan klaim atas tiket yang dibeli. Asri satu dari sekian ribu penumpang, yang merasakan situasi penerbangan yang mengalami lumpuh total.

“Kebetulan saya ingin ke Makassar, berangkat pukul 16.55 Wita. Tapi, dengan kejadian ini, saya terpaksa kembali ke rumah keluarga di Mataram,” kata Asri  salah seorang penumpang sembari menggendong anaknya.

Ia berharap, besok (Selasa, hari ini) penerbangan di LIA kembali normal. Jika tidak, ia terpaksa akan menggunakan jalur darat menuju Pelabuhan Lembar Lombok Barat, kemudian berangkat melalui bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar Bali, menuju Makassar. “Tapi, mudah-mudahan tidak seperti itu,” katanya.

Sementara itu, forecaster BMKG LIA-NTB Maria Karin mengatakan, terhitung pukul 15.30 Wita, arah angin diatas udara mengarah ke selatan atau tepat diatas bandara, dengan kecepatan 15-30 knot atau 40 kilometer (KM) per jam. Atas dasar itu, BMKG pun langsung berkoordinasi dengan VAAC dan Himawari, lalu menyampaikan hasil pengamatan ke otoritas bandara dan Kementerian Perhubungan. 

PRAYA – Aktivitas anak Gunung Rinjani (Gunung Baru Jari) mulai ngeri. Dampaknya, pelayanan penerbangan di Lombok International Airport (LIA)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News