Penerbangan Sepi, Ini Strategi Angkasa Pura II di Tengah Pandemi Corona

Penerbangan Sepi, Ini Strategi Angkasa Pura II di Tengah Pandemi Corona
PT Angkasa Pura (AP) II. Foto Yessy Artada/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) menyiapkan strategi bisnis di tengah pandemi corona. Adapun pada Januari 2020 rata-rata penerbangan masih sekitar 2.169 per hari, namun pada bulan ini (1-21 April)  turun menjadi 650 penerbangan per hari.

Fase Business Survival merupakan langkah pertama sebelum perseroan beranjak ke fase Business Recovery, lalu lanjut ke fase Business Sustainability.

Adapun ketiga fase tersebut merupakan bagian dari strategi mitigasi risiko Business Continuity Management yang ditetapkan PT Angkasa Pura II.

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan pada fase Business Survival ini yang menjadi tujuan perseroan dalam memberi perlindungan tenaga kerja, optimalisasi arus kas, dan menjaga kinerja keuangan.

“Tujuan itu bisa kami capai dengan berbagai penghematan keuangan yaitu mengurangi biaya operasional, melakukan efisiensi pos pengeluaran, dan menghapus biaya nonproduktif," jelasnya.

Awaluddin mengatakan penghematan biaya operasional sudah berjalan dengan menyesuaikan pola operasional bandara, seperti misalnya mengurangi penggunaan fasilitas nonprioritas karena frekuensi penerbangan di 19 bandara juga mengalami penurunan.

“Penyesuaian pola operasional selain menghemat biaya operasional 25-30% juga dapat mendukung aspek kesehatan bagi para pekerja karena kami bisa menerapkan konsep kerja dari rumah dan sistem roster serta split team juga split project,” jelas Awaluddin.

“Berbagai penghematan yang dilakukan saat ini kami sebut dengan Cost Leadership, dan dapat mendukung kekuatan kas atau Cash Position dari perseroan,” tambah Awaluddin.

Pendapatan PT Angkasa Pura II karena pandemi corona diperkirakan bisa mencapai sekitar 60-70 persen dari target awal yang sebesar Rp12,8 triliun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News