Penerimaan Pajak Tahun Depan Diprediksi Merosot

’’Di Indonesia ada 250 juta penduduk, jumlah tax officer-nya harus seratus ribu kalau mau seperti Singapura. Realitanya hanya delapan ribu yang lulus akuntansi. Setiap satu account representative menangani tiga sampai empat ribu orang. Jadi, asetnya nggak mungkin bisa benar-benar diperiksa satu-satu,’’ papar Chatib.
Hal lain adalah masih rendahnya kepercayaan wajib pajak (WP) terhadap pemerintah, khususnya DJP.
Mereka ragu apakah pajak yang dibayarkan dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah.
Hal itu menjadi salah satu faktor rendahnya realisasi dana repatriasi.
Hambatan lain adalah risiko nilai tukar jika mereka menaruh uangnya di Indonesia.
’’Ada risiko uncertainty dari policy pemerintah. Karena itu, wajib pajak hanya declare dengan tarif dua persen, tapi uangnya nggak mau dikembalikan (ke Indonesia, Red),’’ urainya.
Untuk itu, Chatib meminta pemerintah memprioritaskan perluasan basis dari program pengampunan pajak.
Sebab, menjelang berakhirnya periode kedua tax amnesty, jumlah tambahan WP dari program tersebut baru 19 ribu orang.
JAKARTA - Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, pemerintah harus waspada terhadap penerimaan pajak tahun depan. Sebab, tahun ini penerimaan
- Bank Aladin Syariah & PP Muhammadiyah Perkuat Sinergi Lewat Edukasi Digital
- Bea Cukai Tanjung Priok Fasilitasi Ekspor 10 Ton Galvanize ke Amerika Serikat
- Gubernur Herman Deru Luncurkan Gebrak, Dukung Program Prabowo Bangun 3 Juta Rumah
- Herman Deru Realiasikan Pembagian Porsi Saham 10 % Pengelolaan Migas di Rimau
- Rutin Gelar Tes Narkoba, PKSS Menyatakan Seluruh Karyawan Bersih dari Zat Terlarang
- World Safety Day 2025: IWIP Perkuat Budaya K3 di Lingkungan Kerja