Pengadaan Senpi Dipolemikkan, Begini Penjelasan Pak Menhan
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan, pengadaan senjata api untuk aparat Badan Intelijen Negara (BIN) dan Brimob Polri yang kini jadi polemik sebenarnya tidak bermasalah. Menurutnya, pengadaan itu sudah seizin Kementerian Pertahanan.
“Semua senjata itu harus izin menteri pertahanan ya. Sudah sesuai prosedur, tinggal nanti di lapangan serah terimanya segala macam,” kata Ryamizard sebelum rapat dengan Komisi I DPR guna membahas rencana ratifikasi perjanjian pertahanan antara Indonesia dengan Papua Nugini, Selasa (3/10).
Mantan kepala taf TNI AD (KSAD) itu menegaskan, memang koordinasi terkait impor senjata api belum berjalan baik. Karena itu Ryamizard mengharapkan persoalan koordinasi bisa segera diperbaiki.
Menurut dia, semua pihak harus berpatokan pada undang-undang yang sama. “Karena semuanya satu induk, yakni menteri pertahanan,” kata jenderal purnawirawan TNI itu.
Dia pun menegaskan pengadaan senpi yang diributkan sudah sesuai prosedur. Ryamizard juga mengaku sudah menerima surat terkait pengadaan senpi itu.
“Pokoknya sekarang saya minta semuanya yang makai senjata harus melalui izin dari menteri pertahanan,” katanya.(boy/jpnn)
Menhan Ryamizard Ryacudu menyatakan bahwa pengadaan senjata api untuk TNI dan Polri harus seizin kementerian yang dipimpinnya.
Redaktur & Reporter : Boy
- Prabowo Tak Mundur dari Kabinet, Kaesang: Bukan Masalah, Asal Cuti
- JK Tunggu Prabowo Mundur, Kaesang: Keputusan Ada di Pak Menhan
- Hashim Tegaskan Prabowo tidak Perlu Mundur dari Jabatan Menhan
- Tanggapi Cuitan Akun Kemenhan Pakai Tagar Prabowo-Gibran, Anies: Kita Tunggu Kena Sanksi
- Imparsial Soroti Pengadaan Alutsista Era Menhan Prabowo
- Pengamat Sebut Kinerja Menhan Paling Akurat Diukur Lembaga Survei