Pengakuan Ketua BEM UI, Oh Ternyata…
Menurut Zaadit, wabah campak dan gizi buruk di Asmat merupakan bukti bahwa pemerintah kurang cepat menjalankan kebijakan yang berkaitan dengan daerah pinggiran.
Padahal, kebijakan tersebut sudah berulang kali disampaikan oleh presiden Jokowi. ”Jangan sampai ada kejadian kayak gitu lagi. Atau nanti korbannya bertambah,” ungkap dia.
Papua menjadi sorotan lantaran BEM UI menilai kondisi di Asmat merupakan momentum yang tepat untuk kembali mengingatkan presiden.
Berkaitan dengan poin kedua, Zaadit dengan tegas mengutarakan bahwa BEM UI menolak rencana pemerintah menunjuk pejabat gubernur dari Polri.
Dia menilai niatan yang menuai banyak pandangan pro dan kontra itu kurang tepat.
”Bola panasnya kan di Jokowi. Balik lagi kami memperingatkan kalau yang dilakukan itu salah,” imbuhnya.
”Harapannya Jokowi bisa lebih bijak menentukan kebijakan,” tambah dia.
Meski poin tersebut berkaitan dengan persoalan politik, mahasiswa kelahiran 1996 itu menegaskan bahwa sama sekali tidak ada agenda politik dalam aksi yang dilakukan oleh dirinya bersama BEM UI kemarin.
Ketua BEM UI Zaadit Taqwa tiba-tiba berdiri ke depan dan langsung mengacungkan buku kuning ke arah Presiden Jokowi.
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Kunker ke NTB, Presiden Jokowi & Mentan Amran Bersepeda di Lombok
- Permohonan Tim Hukum PDIP ke PTUN: Apa Betul Ada Pelanggaran Hukum oleh KPU?
- Tinjau Panen Jagung Bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi: Semua Pihak Ambil Langkah
- Jokowi Bakal Menonton Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Kamar: Menang, Insyaallah
- Pengamat Ini Sebut Jokowi dan SBY Mentor Andal Prabowo