Pengakuan Lelaki yang Dikeroyok Brimob Pada Kerusuhan 22 Mei

Pengakuan Lelaki yang Dikeroyok Brimob Pada Kerusuhan 22 Mei
Polisi memburu para demonstran yang bertahan di depan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Jakarta Pusat, Selasa (21/5) sekitar pukul 22.00. Foto: Fathan Sinaga/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Polri telah menetapkan Andriansyah alias Andri Bibir (29) sebagai tersangka yang terlibat aksi kerusuhan pada 22 Mei kemarin di Jakarta.

Sosok Andri sendiri diketahui sebagai pria yang dikeroyok anggota Brimob karena melawan saat diamankan oleh petugas.

BACA JUGA : Kena Pepet Brimob dengan Tameng, Demonstran di Bawaslu Malah Berterima Kasih

Andri sendiri mengakui hal tersebut. Menurutnya, ketika melihat anggota Brimob, dirinya ketakutan dan berupaya kabur.

“Saat itu saya memang mau melarikan diri, tapi di belakang ada Brimob dan saya kembali lagi ke lapangan itu. Dan ternyata saat itu saya ditangkap,” kata Andri di Polda Metro Jaya, Sabtu (25/5) dini hari.

BACA JUGA : Polri Tangkap Penyebar Hoaks Anggota Brimob dari Tiongkok

Andri pun mengaku berperan mengumpulkan batu dan membantu para pedemo. “Awalnya saya ikut-ikutan dan di situ saya kena gas air mata, saya sakit hati dan saya membantu supaya pedemo semakin lebih mudah untuk mendapatkan batu,” beber Andri.

Lelaki yang berasal dari Gambir, Jakarta Pusat ini juga menyampaikan pesan kepada keluarga dan rekannya.

Kabar yang viral menyebut orang yang dipukuli Brimob itu adalah anak di bawah umur dan meninggal dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News