Pengakuan Mantan Napi Melahirkan dan Membesarkan Anak di Lapas Jakarta Timur
Tapi Iis mengaku dirinya termasuk yang "beruntung", karena napi perempuan lainnya seringkali "harus teriak dulu" dari lorong penjara sebelum melahirkan, terutama jika mereka merasakan mulas di malam hari atau waktu subuh.
Pengeluaran sejuta rupiah per bulan
Sekembalinya ke penjara, Iis dipindahkan ke sel lain bersama nap-napi lain yang juga memiliki anak.
Kali ini, ia harus berbagi ruangan dengan 13 perempuan lainnya dan 14 anak.
Iis membesarkan Afan selama 1,5 tahun di ruangan ini, yang seringkali dimandikan dengan air dingin.
Menurutnya jumlah bayi di dalam tahanan tidak sebanding dengan termos yang disediakan lapas, belum lagi harus disisakan untuk membuat susu.
"Kalau [mandi] pagi masih bisa pakai air panas, karena ada jatah air panas baru di termos, tapi kalau sore, pasti [mandi] air dingin karena air yang di termos untuk membuat susu dari sore sampai malem," kata perempuan berusia 31 tahun ini.
Iis mengaku seringkali berbagi cerita atau sekedar bertanya soal tips mengasuh anak kepada teman-teman napi yang sudah lebih dulu menjadi ibu.
Teman sesama napi bagi Iis sudah seperti keluarga, karena mereka juga menunjukkan kepedulian terhadap Afan.
Hamil dan melahirkan bagi sebagian perempuan adalah persoalan hidup dan mati, belum lagi merawat bayi yang menguras habis energi
- Verifikasi dengan Swafoto Bersama Kartu Identitas: Seberapa Aman dan Bisa Diandalkan?
- Pilih AMDK 100 Persen Murni, Nadine Chandrawinata: Sudah Dipercaya Lebih dari 50 Tahun
- Dunia Hari Ini: Surat Kabar Inggris Digugat Pangeran Harry
- Apa yang Menyebabkan Dwi Kewarganegaraan Indonesia sekadar Wacana?
- Ketika Yahudi Australia Berubah Pikiran soal Israel, Simak Ceritanya
- Dunia Hari Ini: Rekor Roti Terpanjang di Dunia Dipecahkan di Prancis