Pengakuan Mantan Napi Melahirkan dan Membesarkan Anak di Lapas Jakarta Timur

Pengakuan Mantan Napi Melahirkan dan Membesarkan Anak di Lapas Jakarta Timur
Ilustrasi penjara. Foto: Pixabay

Utami mengaku jatah makanan rutin untuk napi perempuan yang hamil atau menyusui memang tidak dibedakan, meski ada sedikit tambahan.

"Untuk hamil, menyusui memang ada ekstra puding yang disiapkan, ada anggaran untuk ekstra puding."

Terkait anggaran untuk persalinan napi, kesejahteraan, serta kesehatan bayi napi, Utami memaparkan biasanya dana itu diambil dari paket perawatan kesehatan tahunan.

Termasuk didalamnya adalah biaya untuk kebutuhan menstruasi, obat-obatan, vaksin, vitamin, dan makanan tambahan bagi anak sampai usia dua tahun.

Besarnya anggaran beragam, mulai Rp 50 juta hingga Rp 90 juta per tahun per Lapas. Tapi untuk tahun 2020, sudah dihitung Rp 17.000 per orang untuk setiap bulannya.

Penjara belum penuhi hak napi

Peneliti bidang pemasyarakatan dari Australia National University (ANU), Leopold Sudaryono, mengatakan Indonesia bisa mencontoh Australia soal perlakuan terhadap napi perempuan yang hamil dan atau membesarkan anak dalam penjara.

Leo pernah mengunjungi penjara perempuan di Australia, yang kebetulan tingkat keamanannya lebih rendah dibandingkan penjara lainnya, sehingga bentuk penjaranya bukan seperti sel, melainkan seperti "cottage".

Para perempuan yang hamil dan menyusui tinggal di "cottage" tersendiri dengan ruangan yang lebih besar dan memiliki privasi untuk menyusui.

Hamil dan melahirkan bagi sebagian perempuan adalah persoalan hidup dan mati, belum lagi merawat bayi yang menguras habis energi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News