Pengalaman Warga Indonesia Mengurus Pemakaman Anggota Keluarganya di Australia

Ia kemudian menghubungi keluarganya di Indonesia, dan kebetulan kakak iparnya mengenal seorang staf di KJRI Melbourne.
Staf tersebut menghubungkan Yenni dengan Muhammad Edwards, seorang ustadz dalam komunitas Indonesia di sini.
"Pak Edwards menanyakan bagaimana dengan rencana penguburan dan saya maunya ikut aturan agar secepatnya dapat dimakamkan. Tapi pihak keluarga suami ingin agar dipulangkan ke Norwegia," ujar Yenni.
"Akhirnya saya dihubungi Pak Mulyoto dari komunitas Indonesia yang menangani pengurusan jenazah dari rumah-sakit. Beberapa orang dari IMCV (Indonesian Muslim Community of Victoria) juga terus menghubungi saya menawarkan bantuan untuk urusan pemakaman," katanya.
Sebenarnya pihak rumah-sakit juga telah melakukan kontak dengan Islamic Council of Victoria (ICV), karena almarhum beragama Islam. ICV lantas menghubungkan Yenni dengan salah satu pengurus IMCV.
"Tapi karena tidak bisa secepatnya juga dikuburkan serta adanya rencana otopsi dari pihak rumah-sakit, akan memakan waktu lebih lama sehingga saya dan pihak keluarga suami sepakat untuk memulangkan jenazah ke Norwegia," ujarnya.
"Saya lalu menghubungi funeral service yang memiliki jasa repatriasi jenazah. Tapi Pak Mulyoto turut membantu untuk pelaksanaan tata-cara pengurusan mayat seperti dimandikan dan disalatkan," kata Yenni.
Mulyoto Pangestu, ketua Al Jannah yang merupakan bagian dari IMCV, mengatur agar salat jenazah suami Yenni bisa dilaksanakan di masjid komunitas Albania yang ada di daerah Dandenong.
Bagi warga Muslim asal Indonesia di Australia, urusan pemakaman bagi anggota keluarganya yang meninggal dunia tidak selalu berjalan lancar
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas