Pengalihan Subsidi Listrik Harus Fokus buat Rakyat

Pengalihan Subsidi Listrik Harus Fokus buat Rakyat
Pengalihan Subsidi Listrik Harus Fokus buat Rakyat

jpnn.com - JAKARTA—Pemerintah kembali mengurangi subsidi listrik untuk enam golongan dengan menyesuaikan tarif tenaga listrik (TTL) per 1 September. Pengurangan subsidi ini merupakan langkah tahap kedua setelah tahap pertama dilakukan pada 1 Juli lalu.

Anggota Komisi VII DPR RI Satya Widya Yudha menyatakan, kebijakan tersebut adalah upaya mengubah pola subsidi.

 “Kenaikan bertahap dua bulanan ini merupakan salah satu cara mengalihkan pola subsidi dari subsidi harga ke subsidi langsung kepada masyarakat,” ujar Satya Widya Yudha.

Diketahui, dengan persetujuan DPR pemerintah telah menetapkan kenaikan TTL untuk enam golongan secara bertahap setiap dua bulan hingga akhir 2014. Kebijakan untuk enam golongan ini merupakan bagian dari program pemerintah yang mulai mengurangi besaran subsidi listrik sejak 1 Mei untuk golongan I3 go public dan I4.

Perubahan TTL untuk periode kedua ini berkisar antara 5,36% hingga 11,57%. Ada enam golongan yang dihapus subsidi listriknya, yakni kelompok industri I-3 non go public, rumah tangga R-2 (3.500 VA s.d 5.500 VA), pemerintah P-2 (diatas 200 kVA), rumah tangga R-1 (2.200 VA), penerangan jalan umum P-3 dan rumah tangga R-1 (1.300 VA).

Pengurangan subsidi untuk enam golongan ini mampu menghemat keuangan negara hingga Rp 8,51 triliun.

Satya mengatakan, selain subsidi, ada cara lain untuk menekan pengeluaran negara yakni mengefisiensikan pembangkit listrik dengan mulai mengalihkan ke geothermal. Ini untuk menunjukkan bahwa menaikkan harga bukan semata-mata menjadi faktor utama program penghapusan subsidi.

“Kita tetap meminta agar bauran energinya itu tetap lebih efisien dan murah sehingga harus menggunakan geothermal,” ujarnya.

JAKARTA—Pemerintah kembali mengurangi subsidi listrik untuk enam golongan dengan menyesuaikan tarif tenaga listrik (TTL) per 1 September. Pengurangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News