Pengamanan Papua Ditingkatkan

Pengamanan Papua Ditingkatkan
Pengamanan Papua Ditingkatkan
JAKARTA - Pasca penyerangan bus karyawan PT Freeport Indonesia (FI), Polri meningkatkan kewaspadaan di Papua. Situasi keamanan yang cukup memanas setelah terjadinya serangkaian serangan belakangan, membuat Polri memberikan atensi terhadap kasus tersebut.

"Sejauh ini sudah berhasil dilakukan. Namun belum ada pergeseran personel kepolisian lagi ke sana," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Nanan Soekarna, Jumat (24/7).

Sebelumnya, untuk kasus Tembagapura, Polri telah menempatkan anggota dari beberapa kesatuan. Antara lain dari Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-teror, Crisis Response Team (CRT), dari Tim Laboratorium Forensik, serta dari tiga kompi Brimob Kelapa Dua. Sementara, aksi kelompok bersenjata sendiri telah terjadi sejauh ini di Yapen Waropen, Jayawijaya, serta Nabire.

Rangkaian gangguan keamanan di Freeport dimulai saat pembakaran bus karyawan dan pos keamanan perusahaan tersebut, tepatnya di lokasi Mil 71 pada tanggal 8 Juli dinihari. Tiga hari kemudian, terjadi pula penembakan di Mil 53 yang menewaskan Drew Nicholas Grant (38), seorang pekerja Freeport asal Australia.

JAKARTA - Pasca penyerangan bus karyawan PT Freeport Indonesia (FI), Polri meningkatkan kewaspadaan di Papua. Situasi keamanan yang cukup memanas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News