Pengamat Apresiasi Airlangga Karena Menginisiasi Penolakan Sistem Proporsional Tertutup

jpnn.com, JAKABARING - Pengamat Politik Citra Institute Yusak Farchan mengapresiasi Airlangga Hartarto karena ketua umum Partai Golkar itu menginisiasi dan mengajak parpol lain menolak rencana pemberlakuan sistem proporsional tertutup pada Pemilu 2024.
“Inisiasi Airlangga sekaligus menunjukkan kapasitas dan ketokoh Ketua Umum Golkar dalam merespons dinamika politik yang berkembang secara akseleratif,“ tegas Yusak, Selasa (10/1/2023).
Lebih dari itu, Yusak berharap inisiasi Golkar harus diperluas lagi dengan melibatkan parpol nonparlemen dan parpol baru peserta pemilu 2024 untuk bersama-sama menolak sistem proporsional tertutup.
“Saya kira delapan parpol pemilik kursi parlemen telah menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan reformasi sistem politik Indonesia dengan tetap menjaga dan menegakkan asas kedaulatan rakyat dalam pemilu,“ ujar Yusak.
Dia menilai sistem proporsional terbuka lebih menjamin akuntabilitas dan keterlibatan rakyat dalam proses pemilu terutama dalam memilih wakil rakyat.
“Proporsional tertutup juga berpotensi memperlemah relasi antara wakil rakyat dengan masyarakat pascapemilu. Oleh karena itu, tidak ada alasan yang argumentatif untuk mengubah sistem pemilu menjadi proporsional tertutup,“ kata Yusak.
Yusak menambahkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tahun 2008 sudah jelas memerintahkan penggunaan suara terbanyak dalam penetapan caleg terpilih.
Dengan sikap delapan parpol yang menolak Sistem Proporsional Tertutup, mereka menjalankan peran penting dan menjaga demokrasi.
Pengamat Politik Citra Institute Yusak Farchan mengapresiasi Airlangga menginisiasi dan mengajak parpol lain menolak emberlakuan sistem proporsional tertutup.
- Idrus Marham: Pembangunan Berjalan Sukses, Rakyat Ingin Prabowo Kembali Jabat Presiden RI
- Doli Golkar Nilai Tak Ada Alasan Kuat Buat Copot Gibran bin Jokowi
- Tunjuk Airlangga Jadi Negosiator Tarif AS, Prabowo Dapat Pujian
- Said Aldi Instruksikan Konsolidasi OKP Hingga ke Tingkat Bawah
- Indonesia Terbuka soal Kritik Terhadap QRIS
- Bertemu Menkeu AS, Menko Airlangga Bahas Tarif Resiprokal hingga Aksesi OECD