Pengamat: Batas Usia tak Jadi Ukuran saat Pilih Pemimpin

Pengamat: Batas Usia tak Jadi Ukuran saat Pilih Pemimpin
Pilkada. Ilustrasi: dokumen JPNN

jpnn.com, BENGKULU - Sejumlah bakal calon (Balon) terus bermunculan di tengah masyarakat jelang pelaksanaan Pemilihan Walikota (Pilwakot) Bengkulu 2018.

Bahkan rentang usia menjadi perbincangan hangat berbagai kalangan.

Pengamat Ilmu Sosial dan Politik Universitas Bengkulu (Unib), Drs. Lamhir Syam Sinaga, M.Si mengatakan, memang saat ini sejumlah bakal calon masih dalam tahap sosialisasi mengenalkan diri kepada masyarakat.

Terkait soal ukuran batas usia dalam pencalonan klasifikasi yang membedakan kalangan tua maupun muda hanya sebatas jargon yang sengaja disuarakan pihak-pihak yang berkepentingan.

“Sebab dari pengalaman sebelumnya bahwa usia tidak jadi persoalan. Karena orang akan lebih menilai pada kemampuannya. Jadi sekarang bakal calon mulailah berlomba-lomba dengan program dan aksi nyatanya ke masyarakat,” kata Lamhir seperti dilansir Rakyat Bengkulu (Jawa Pos Group) hari ini.

Namun tidak dipungkiri Lamhir, soal adanya kolaborasi yang mewakili kalangan tua dan muda berpotensi menambah khasanah positif bagi pasangan calon (paslon) yang diusung.

Walaupun tidak sepenuhnya menjamin ketika adanya keterwakilan kedua kalangan itu orang bisa menilai itulah paslon terkuat.

‘’Karena soal kuat tidaknya paslon yang diusung, sangat tergantung track record personal figur bersangkutan. Sebab masyarakat kota dalam memilih sudah cerdas calon pemimpin,” terang Lamhir.

Sejumlah bakal calon (Balon) terus bermunculan di tengah masyarakat jelang pelaksanaan Pemilihan Walikota (Pilwakot) Bengkulu 2018.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News