Pengamat Dukung Skema Opsional Kontrak Migas
Kamis, 28 November 2019 – 18:00 WIB
“Gross Split juga tidak diminati oleh pelaku usaha karena hilangnya semangat berbagi risiko,” ujar Kholid.
BACA JUGA: Jabat Ketua KPK, Irjen Firli Bahuri Isyaratkan Tak Mundur dari Polri
PSC cost recovery lebih diminati karena negara tidak hanya berbagai produksi, tetapi juga berbagi risiko dengan kontraktor. Karena itu, langkah Menteri ESDM baru membuka berbagai jenis opsi kontrak patut didukung dan diapresiasi.(jpnn)
Direktur Eksekutif Center for Energy Policy, M. Kholid Syeirazi, merespons positif rencana pemerintah merombak skema kontrak migas. Ia menegaskan bahwa rencana tersebut patut didukung semua pihak.
Redaktur & Reporter : Budi
BERITA TERKAIT
- Himpitan Kegiatan Hulu Migas dengan Lahan Pertanian Harus Segera Diselesaikan
- Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024
- Laba Bersih PT Rukun Raharja Melejit Capai Rp427,8 Miliar
- Mantap! Pertamina jadi Kontributor 68 Persen Produksi Minyak Mentah di Indonesia
- Dukung Ketahanan Energi, Bea Cukai Medan Berikan Fasilitas Fiskal Kepada PT PDSI
- Lampaui Target Eksplorasi, PHE tak Boleh Kalah dari Asing