Pengamat Dukung Skema Opsional Kontrak Migas
Kamis, 28 November 2019 – 18:00 WIB

Ilustrasi kilang migas PT Pertamina. Foto: Kaltim Post/JPNN
“Gross Split juga tidak diminati oleh pelaku usaha karena hilangnya semangat berbagi risiko,” ujar Kholid.
BACA JUGA: Jabat Ketua KPK, Irjen Firli Bahuri Isyaratkan Tak Mundur dari Polri
PSC cost recovery lebih diminati karena negara tidak hanya berbagai produksi, tetapi juga berbagi risiko dengan kontraktor. Karena itu, langkah Menteri ESDM baru membuka berbagai jenis opsi kontrak patut didukung dan diapresiasi.(jpnn)
Direktur Eksekutif Center for Energy Policy, M. Kholid Syeirazi, merespons positif rencana pemerintah merombak skema kontrak migas. Ia menegaskan bahwa rencana tersebut patut didukung semua pihak.
Redaktur & Reporter : Budi
BERITA TERKAIT
- PHE Catatkan Kinerja Positif, Produksi Migas Capai 1,04 Juta Barel Setara Minyak per Hari
- Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Tinjau Operasional PHM, Dorong Produksi Energi Nasional
- Kiprah Kartini Hulu Migas Membangun Ketahanan Energi untuk Negeri
- Begini Visi dan Misi Iksan Dalam Memajukan Industri Migas Lewat IATMI
- Dirut Pertamina Minta Maaf ke Masyarakat: Kami akan Bekerja Lebih Baik Lagi
- Pertamina Hulu Energi Pacu Produksi Migas, Inovasi Menjadi Kunci Wujudkan Asta Cita