Pengamat: Hentikan Feodalisme Sistem Pendidikan di Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 80 guru seni dan budaya diajak melakukan perubahan paradigma pendidikan. Menurut Pengamat dan Praktisi Pendidikan Muhammad Nur Rizal, seni dan budaya punya ruang yang lebih besar dibanding bidang sains, matematika dan bahasa dalam menerjemahkan merdeka belajar di kelas.
"Potensi SMK di bidang seni budaya sangat besar dan bisa menjadi pionir perubahan pendidikan di masa depan," kata Nur Rizal dalam Diklat Peningkatan Kompetensi Guru Vokasi Penggerak besutan Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Seni dan Budaya, Senin (14/6).
Pendiri Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) ini menambahkan, corak ilmu seni budaya yang secara fitrah membutuhkan kreativitas dan kebebasan berekspresi menjadi alasan utama SMK di bidang seni budaya menjadi pelopor untuk menghentikan budaya feodalisme pada sistem pendidikan di Indonesia khususnya SMK.
"Jangan sampai atmosfer memerdekakan diri sebagai fitrah pendidikan terbelenggu oleh tuntutan budaya administrasi pendidikan," tegasnya.
GSM, kata Nur Rizal, hadir untuk mengingatkan dan mengembalikan fitrah akan karakteristik kemerdekaan, kebebasan berekspresi dari bidang seni budaya agar mendominasi kultur pendidikan saat ini.
Untuk menghilangkan budaya feodalisme, menurut Nur Rizal, terkadang hanya dibutuhkan perubahan mindset dan perilaku guru untuk menerjemahkannya. Tidak perlu sampai pada perubahan kurikulum atau kebijakan yang lebih besar.
“Budaya feodalisme penting untuk dibongkar secara mendasar karena membunuh kreativitas dan kemandirian untuk beradaptasi terhadap perubahan," ujarnya.
Padahal, lanjut dosen di Universitas Gajah Mada ini, dua kompetensi tersebut sangat dibutuhkan oleh tuntutan kompetensi di masa depan.
Pengamat dan praktisi pendidikan dari UGM Muhammad Nur Rizal menilai sistem pendidikan di Indonesia yang feodal bisa dihentikan lewat seni budaya.
- Sekjen PKS Apresiasi Kepedulian Gubernur Kaltim pada Pendidikan
- Hardiknas 2025, Untar Gelar Untarian Awards untuk Dosen hingga Mahasiswa Berprestasi
- Jadi Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi
- Refleksi Hardiknas 2025, Lita Nilai Kesenjangan Pendidikan Masih Jadi Tantangan Besar
- Peringati Hardiknas, Waka MPR Dorong Kebijakan Penyediaan Layanan Pendidikan berkualitas
- Ini Kontribusi Pertamina untuk Sektor Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045