Pengamat Intelijen Sebut Hoaks Jadi Bagian Strategi Kaum Separatis, Waspada!
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Ryanta mengingatkan bahwa isu penggunaan senjata pemusnah massal di Papua bukan hal yang mengejutkan.
Pasalnya, menyebarkan hoaks merupakan bagian dari strategi perjuangan kaum separatis di mana pun mereka berada.
“Ada yang namanya active measures. Itu suatu strategi perang politik yang dalam sejarahnya dulu digunakan Uni Soviet pada decade 1920-an. Kelompok separatis di dunia sering menerapkan strategi ini," kata Stanis dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (19/6).
Stanis menilai ada skenario disinformasi, propaganda, desepsi, sabotase, dan sebagainya dalam gerakan separatis.
"Saya melihat ini juga dipakai banyak orang untuk mendukung Papua Merdeka”, katanya.
Lebih lanjut Stanis mengatakan pendukung separatis pun sudah terbiasa menyebarkan propaganda dan hoaks untuk menyudutkan otoritas negara dan mencari dukungan dunia internasional.
“Karena memang begitulah caranya mereka berjuang”, tegas Stanis.
Di sisi lain, analis politik Boni Hargens menyayangkan adanya penyebaran hoaks macam itu di tengah situasi politik menjelang 2024 yang gandrung kurang stabil.
Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Ryanta mengingatkan hoaks merupakan bagian dari strategi perjuangan kaum separatis
- Polisi Diminta Sikat Penyebar Hoaks soal Harga LPG 3 Kg di Kendal
- Memerangi Berita Hoaks di Internet, Mahasiswa Diminta Memperbanyak Konten Positif
- Kenali Hoaks dan Misinformasi, Jangan Ditelan Mentah-Mentah
- Kecerdasan Buatan Makin Canggih, Masyarakat Diminta Waspada
- Pekerja Proyek Puskesmas Diteror Separatis, TNI Bergerak, Terjadi Kontak Tembak
- Ulama Banten Ajak Masyarakat Jangan Terpecah Belah karena Beda Pilihan