Pengamat Politik: Itu Bukan DPR Tandingan, tapi DPR Ambekan

jpnn.com - JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tandingan bentukan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) menuai kritik. Salah satunya dari Pengamat Komunikasi Politik, Hendri Satrio. Ia menilai langkah KIH membuat DPR tandingan karena dilandasi rasa tidak puas dengan sikap pemimpin DPR lantaran semua kursi dikuasai oleh Koalisi Merah Putih (KMP).
Hendri lantas mengibaratkan KIH tak terima karena tidak mendapatkan jatah 'kue' di DPR. Karenanya ia lebih suka menyebut KIH tengah mengumpulkan fraksi yang ambekan, bukan DPR tandingan.
"Komunikasi yang dilakukan KIH nggak luwes menyebabkan mereka nggak dapat kue di DPR. Saya tidak setuju kalau media bilang DPR versi KIH itu DPR tandingan. Menurut saya, ini DPR ambekan, karena nggak dapet bagian kue tadi," cibir Hendri dalam diskusi bertema 'Politik Ribut DPR' di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (1/11).
Kekecewaan itu lanjut Hendri, mereka tumpahkan dengan membuat DPR tandingan yang bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat. "Jadi karena tadi saya bilang nggak dapat jatah kue, mereka-mereka ini berusaha dapatkan perhatian masyarakat, caranya ya harus teriak kenceng-kenceng, biar mereka didengar," serunya.
Agar masyarakat tidak tersandera terlalu lama, Hendri berharap perseteruan ini segera diselesaikan dan diakhiri. Bila persteruan tersebut dibiarkan berlangsung lama, bukan tidak mungkin suasana kerja di DPR akan semakin memanas. "Ya mudah-mudahan DPR ambekan ini cepat selesai," harapnya. (chi/jpnn)
JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tandingan bentukan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) menuai kritik. Salah satunya dari Pengamat Komunikasi Politik,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Megawati Percaya Diri Diterima Jika Melamar Kerja Jadi Koki
- Megawati Akui PDIP Babak Belur, Tetapi Tetap Menang di Pemilu 2024 Berkat Dukungan Rakyat
- Singgung Kader Bermain Dua Kaki, Megawati: Enggak Usah Diomongkan, Saya Tahu
- Kemendikdasmen Raih Gold Play Button YouTube
- Saksi Nurhasan Ungkap Paksaan Telepon Harun Masiku dan Penitipan Tas Misterius
- Wakil Ketua MPR: Peran Aktif Perguruan Tinggi Dibutuhkan dalam Pembangunan Nasional