Pengamat Sebut Jokowi Gaet Jenderal untuk Pemetaan Elektoral

Pengamat Sebut Jokowi Gaet Jenderal untuk Pemetaan Elektoral
Presiden Jokowi melantik Jenderal (Purn) Moeldoko sebagai Kepala Staf Kepresiden di Istana Negara, Rabu (17/1). Foto: Biro Pers

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago meyakini langkah Presiden Joko Widodo mengangkat Jenderal (Purn) Moeldoko sebagai Kepala Staf Kepresidenan dan Jenderal (Purn) Agum Gumelar sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) merupakan upaya persiapan untuk Pemilu 2019. Pangi menyebut presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu berupaya melakukan pemetaan elektoral untuk Pemilu 2019 mendatang. 

"Presiden mengangkat dan memercayai militer masuk ke inner circle-nya seperti Moeldoko dan Agung Gumelar, saya pikir punya korelasi linear terkait mapping elektoral Pilpres 2019," ujar Pangi kepada JPNN, Minggu (21/1). 

Direktur Eksekutif Voxpol Centre itu mengatakan, langkah Presiden Jokowi didasari sejumlah pertimbangan. Antara lain menyadari kekuatan politik militer sampai saat ini masih cukup berpengaruh pada politik nasional.

Karena itu, jika ingin kembali terpilih untuk periode kedua, mantan wali kota Surakarta tersebut perlu memperkuat fondasi dari kalangan militer agar tidak kecolongan.  Apalagi tak tertutup kemungkinan pihak yang menjadi lawan politik nantinya juga melakukan langkah yang sama. 

"Presiden merekrut pensiunan jenderal pasti ada kepentingan di balik itu. Politik itu kan bicara apa, kepentingan apa, kapan, di mana, siapa, dapat apa dan bagaimana. Jadi pengangkatan keduanya enggak bisa dinafikkan sarat dengan kepentingan politik dalam rangka membangun konsolidasi politik jelang Pilpres 2019," pungkas Pangi.(gir/jpnn)


Langkah Presiden Jokowi menggaet Moeldoko dan Agum Gumelar dianggap sebagai upaya untuk mempersiapkan diri menghadapi Pemilu Presiden 2019.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News