Pengamat Sebut Rangka eSAF Harus Diuji Laboratorium, Ini Tujuannya

Menurutnya, kerangka yang mudah berkarat ini bisa disebabkan oleh sistem lubang pembuangan air pada bagian bawah frame yang terlalu kecil.
Sehingga, air dan lumpur akan mengendap dalam jangka panjang, dan hal itu berpotensi menimbulkan oksidasi pada material logam dan secara gradual akan menghabiskan bahan logam yang ada.
“Perlu ada evaluasi dari pihak pemerintah atau lembaga yang berwenang untuk memastikan bahwa struktur kendaraan ini aman dan kemudian membuat keputusan yang jelas kepada masyarakat serta pihak produsen yang bersangkutan,” ucap dia.
Pengujian juga harus dilakukan secara terbuka guna memberikan kesempatan masyarakat atau konsumen dalam mengetahui permasalahan yang benar-benar terjadi pada kendaraan Honda yang menggunakan rangka tersebut.
“Semua itu tentunya makin mendesak untuk segera diselesaikan melalui uji struktur dan uji metalurgi serta berbagai aspek terkait dengan quality control oleh pihak yang berwenang,” ucap dia.
Pengujian metalurgi sendiri adalah salah satu bidang ilmu dan teknik bahan yang mempelajari tentang perilaku fisika dan kimia dari unsur-unsur logam, senyawa-senyawa antarlogam, dan paduan-paduan logam yang disebut aloi atau lakur. (antara/jpnn)
Pengamat otomotif dari ITB Yannes Martinus menyarankan agar PT Astra Honda Motor (AHM) menjalani uji laboratorium terhadap rangka eSAF. Ini tujuannya.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Laba Bersih Telkom 2024 Turun, Pengamat: Perlu Jadi Perhatian Pemegang Saham
- Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Ketidaktegasan Prabowo Memimpin
- AHM Berikan Warna Baru Buat CB150 Verza, Lebih Menggoda, Sebegini Harganya
- Penghapusan Kuota Impor tak Menggangu Target Pemerintah untuk Swasembada Pangan
- Soal Evakuasi 1.000 Warga Gaza ke Indonesia, Pengamat Beri Catatan Kritis Buat Pak Prabowo
- Pengamat Respons soal Pemprov Jakarta Buka 4 Rute Baru Transjabodetabek