Pengamat: Surplus Perdagangan Indonesia Patut Diapresiasi

Pengamat: Surplus Perdagangan Indonesia Patut Diapresiasi
Pengamat Ekonomi dan Energi Terbarukan yang juga mantan aktivis Mahasiswa Era Tahun 90-an dari Universitas Kristen Indonesia Djonli Tangkilisan. Foto: Dokumentasi pribadi

Dia menilai prestasi dan capaian surplus perdagangan Indonesia ini patut dan layak diapresiasi.

Hal ini tidak mungkin dicapai tanpa kerja cerdas dan kerja keras. Termasuk di dalamnya peran ekonomi kerakyatan dan sektor UMKM yang Indonesia capai ini harus terus ditingkatkan demi meningkatkan derajat ekonomi nasional dan kesejahteraan rakyat di lapisan bawah dan kaum marginal.

Djonli yang juga Aktivis Mahasiswa era 1990-an ini mengatakan upaya pemerintah dalam kerja sama perdagangan dengan negara-negara sahabat seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, China, India dan yang lainnya, menjadi perhatian penting.

Kebijakan dan implementasi perdangangan Indonesia itu ditindaklanjuti oleh Kementerian Perdagangan.

Djonli mengatakan prestasi yang dilakukan Kementerian Perdagangan ini harus dipertahankan. Tentu harapannya akan makin meningkat. Tidak hanya volume perdagangannya tetapi juga jenis dan bidang perdagangan yang diproduksi Indonesia.

Oleh karena itu, pemerintah harus pula menggenjot produk-produk yang dihasilkan oleh UMKM dan kaum marginal di Indonesia.

"Surplus perdagangan ini tidak saja meningkatkan eksistensi Kementerian Perdagangan, tapi juga harkat dan martabat Indonesia di mata dunia internasional dan menjadi sinyal kuat kemajuan ekonomi nasional," kata Djonli.

Djonli menambahkan, apa yang diungkapkan Presiden Joko Widodo saat pidato di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Amanat Nasional (PAN) di Semarang belum lama ini adalah bentuk apresiasi, kegembiraan dan kebanggaan Presiden Jokowi.

Pengamat Ekonomi mengatakan prestasi dan capaian surplus perdagangan Indonesia patut dan layak diapresiasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News