Pengamat Unair: Manifesto Ganjar Mengedepankan Nalar Menolak Politik Identitas

Pengamat Unair: Manifesto Ganjar Mengedepankan Nalar Menolak Politik Identitas
Airlangga Pribadi. Foto: for JPNN.com

Lanjut dia menuturkan dalam pernyataan Ganjar bahwa adu gagasan juga ditempatkan dalam nalar publik (public reason) yang artinya tentang bagaimana tumbuhnya pikiran-pikiran rasionalitas komunikatif yang sejalan dengan dimensi keadaban.

"Dimensi republikanisme seperti yang telah ditambatkan oleh pendiri bangsa yaitu tampilnya pikiran-pikiran merdeka dalam memajukan kehidupan bernegara," kata dia.

Pribadi pun menyoroti soal penyandingan antara adu gagasan dan persatuan yang disampaikan Ganjar.

"Maknanya dalam kontestasi tentang nalar-nalar mana yang diadu dalam ruang demokrasi, maka penting kiranya terbangun dalam kerangka persatuan nasional dan terbangun tatanan politik republik yang menjadi tujuan dari kehidupan bernegara," beber dia.

Sebelumnya, Ganjar Pranowo menyebut demokrasi adalah satu-satunya cara untuk mewujudkan cita-cita pendiri bangsa. Yakni mewujudkan bangsa Indonesia yang sejahtera, damai, adil berdaulat dan dihormati dunia.

Oleh karena itu, setiap upaya berdemokrasi harus dilakukan untuk melihat apa sejatinya cita-cita yang dirumuskan pendiri bangsa dalam bernegara.

“Kita harus mengadu gagasan bukan perseteruan, bubuhkan persatuan bukan perpecahan, merawat kerukunan bukan kebencian,” ujar Ganjar dalam video bertajuk ManifestoGanjar #1 yang diunggah akunnya pada YouTube, Selasa (12/9).

Mantan anggota DPR itu menyebut apa yang diperjuangkan di Pemilu 2024 bukan tentang dirinya, tetapi untuk masa depan bangsa Indonesia dan juga nasib 280 juta jiwa rakyat Indonesia.

Pengamat politik Airlangga Pribadi Kusman menilai pernyataan Ganjar Pranowo soal adu gagasan dalam video manifesto sebagai upaya menolak politik identitas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News