Pengambilan Sampah Terhenti di Dua Kawasan di Victoria


ABC News: Matthew Roberts
Bulan lalu, pemerintah negara bagian Victoria mengumumkan paket bernilai $13 juta, atau sekitar Rp 130 miliar, untuk mendukung industri sampah hingga akhir Juni mendatang.
Tapi Rebecca mengatakan Wheelie Waste sebagai kontraktor telah memberitahu dewan kota soal keputusannya sebagai bentuk protes atas "kurangnya pemerintah dalam memberikan potongan harga dari meningkatnya biaya daur ulang."
"Kita telah bekerja sama dengan Wheelie Waste untuk mencegah ini terjadi dan kita sangat kecewa karena mereka mengambil langkah drastis tanpa pemberitahuan," ujar Rebecca.
Perusahaan Wheelie Waste menolak untuk memberikan pernyataan.
Menteri Lingkungan di negara bagian Victoria, Lily D'Ambrosio mengatakan pemerintah sadar akan masalah ini dan mendukung dewan-dewan pemerintahan lokal serta kalangan industri untuk menyelesaikan masalah dan melanjutkan pelayanan."
"Daur ulang adalah masalah dewan pemerintahan lokal, tapi kami telah memberikan paket senilai $13 juta untuk membantu mereka yang terkena dampak dari aturan baru impor China," kata Lily dalam sebuah pernyataan.
Tapi MAV mengatakan masih belum jelas kemana uang tersebut akan dialokasikan.
"Bagaimana uang didistribusikan ke dewan kota tidak diketahui dan berapa yang dialokasikan untuk setiap pengumpulan juga tidak jelas."
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan