Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

680.564 Orang Belum Bekerja

Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia
Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia
Pengamat ekonomi Universitas Ageng Tirtayasa (Untirta) Dahnil Anzar mengatakan, tingginya angka pengangguran di Provinsi Banten bukan disebabkan kaum pendatang. Berdasarkan penelitiannya, pengangguran di provinsi itu justru didominasi warga asli Banten. Pernyataan ini sekaligus membantah klaim Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah yang mengatakan tingginya angka pengangguran karena banyaknya pendatang. 

    

Sebab menurut Dahniel, kaum urban yang datang ke Provinsi Banten lebih siap menghadapi lapangan pekerjaan, sekalipun pekerjaan itu di sektor informal seperti pedagang kaki lima atau pembantu rumah tangga.  ”Ketika seseorang pindah dari satu tempat ke tempat lain, dia akan lebih siap dengan pekerjaan apapun. Karena itu menjadi pertimbangan pertama ketika dia pindah domisili,” ungkapnya.

    

Sebelumnya Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah saat memaparkan perkembangan pembangunan Provinsi Banten di hadapan anggota DPR RI asal Banten serta sejumlah tokoh Banten, pekan lalu mengatakan ada pekerjaan rumah di daerah yang dia pimpin yakni masih tingginya angka pengangguran dan angka kemiskinan. Terkait pengangguran, Atut mengungkap telah melakukan berbagai cara.

Diantaranya terus mendatangkan investor dari luar. ”Meski pembangunan berkembang di Banten, tapi kami juga masih mempunyai tugas untuk menurunkan angka pengangguran dan angka kemiskinan,” ungkap Atut juga. 

Dalam kesempatan tersebut, Atut juga mengungkapkan tingginya angka pengangguran dikarenakan banyaknya kaum urban. Karena itu, pihaknya berencana akan menggelar operasi yustisi kependudukan untuk menjaring kaum pendatang.

SERANG - Angka pengangguran di Provinsi Banten tertinggi dibandingkan provinsi lain di Indonesia, yakni mencapai 10,74 persen dari jumlah penduduk.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News