Pengangguran Terbuka Masih Banyak, Vokasi Jadi Kunci
Berdasarkan data BPS, Bambang mengungkap, jumlah terbesar berdasarkan tingkat pendidikan itu ternyata berasal dari sekolah menengah kejuruan SMK) sebesar 11,41 persen dan sekolah menengah atas (SMA) sebesar 8,29 persen.
"Di sinilah pentingnya pendidikan vokasi supaya bisa menyiapkan tenaga-tenaga yang lebih terampil," ujarnya.
Sementara itu, Rektor Unsada Dadang Solihin mengatakan, pendidikan vokasi merupakan hal penting yang harusnya diperbanyak di institusi pendidikan tinggi di Indonesia.
Pada saat kualitas pendidikan tenaga kerja Indonesia masih rendah, program pendidikan vokasi ini bisa memberikan solusi.
"Tenaga-tenaga terampil ini diperlukan untuk merespons persaingan tenaga kerja yang semakin kompetitif dan global," kata Dadang.
Berkaitan dengan hal tersebut, Dadang mengatakan, pihaknya telah meresmikan tempat uji kompetensi untuk lebih mempersiapkan para tenaga kerja Indonesia yang terampil.
"Harapan kami dengan adanya tempat uji kompetensi di lembaga pendidikan tinggi ini akan bisa lebih memperbaiki kualitas pendidikan tenaga kerja di Indonesia yang saat ini masih didominasi oleh lulusan sekolah dasar," papar Bambang. (jos/jpnn)
pendidikan vokasi sangat diperlukan oleh Indonesia dalam jangka pendek untuk melahirkan banyak inovasi.
Redaktur & Reporter : Ragil
- 31 Industri dari China Jadi Partisipan Business Matching 2024, Pendidikan Vokasi Berpeluang
- Menaker Ida Fauziyah Ungkap Tujuan Transformasi Balai Latihan Kerja
- Stan Vokasi di Pameran Business Matching 2024 jadi Perhatian Pebisnis
- Dirjen Kiki Sebut Program Doktor Terapan Amanah UU, Pendidikan Vokasi Naik Kelas
- Perubahan Industri Makin Cepat, Pendidikan Vokasi Harus Melompat Jauh ke Depan
- Kemenhub Terus Optimalkan Pendidikan Vokasi BPSDMP