Pengantin ISIS Asal Australia Ingin Pulang ke Negaranya
Wilayah Suriah utara saat ini dipenuhi sekitar 30.000 anggota keluarga ISIS yang meninggalkan Baghouz dalam beberapa pekan terakhir.
Pihak berwenang Kurdi menyatakan mereka menyiapkan tiga kali makan sehari bagi wanita dan anak-anak. Mereka juga berusaha semaksimalnya menyiapkan perawatan kesehatan.
Namun mereka mengaku sangat membutuhkan bantuan dan menghendaki negara seperti Australia mengambil kembali warganya.
Juru bicara SDF Mustafa Bali mengatakan sejauh ini belum ada tanggapan atas permintaan bantuan tersebut.
"Jika ada teroris Australia di sini dan kami memulangkannya, mereka mungkin dipenjara dalam waktu singkat. Lalu mereka akan membahayakan penduduk di Australia," katanya.
Sejauh ini puluhan anak-anak meninggal dunia di kamp pengungsi itu.
Awal pekan ini, anak pengantin ISIS asal Inggris Shamima Begum dilaporkan meninggal dunia.
Kematian bayi itu memicu perdebatan di Inggris, apakah akan mengizinkan anak-anak kombatan ISIS kembali ke negara asal orangtua mereka.
- Ketika Yahudi Australia Berubah Pikiran soal Israel, Simak Ceritanya
- Dunia Hari Ini: Rekor Roti Terpanjang di Dunia Dipecahkan di Prancis
- Dunia Hari Ini: Israel Serang Rafah, Meski Hamas Setujui Gencatan Senjata
- Dunia Hari Ini: Lebih dari 70 Orang Tewas Akibat Banjir di Brasil
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat