Pengantin ISIS Asal Australia Ingin Pulang ke Negaranya

Wilayah Suriah utara saat ini dipenuhi sekitar 30.000 anggota keluarga ISIS yang meninggalkan Baghouz dalam beberapa pekan terakhir.
Pihak berwenang Kurdi menyatakan mereka menyiapkan tiga kali makan sehari bagi wanita dan anak-anak. Mereka juga berusaha semaksimalnya menyiapkan perawatan kesehatan.
Namun mereka mengaku sangat membutuhkan bantuan dan menghendaki negara seperti Australia mengambil kembali warganya.
Juru bicara SDF Mustafa Bali mengatakan sejauh ini belum ada tanggapan atas permintaan bantuan tersebut.
"Jika ada teroris Australia di sini dan kami memulangkannya, mereka mungkin dipenjara dalam waktu singkat. Lalu mereka akan membahayakan penduduk di Australia," katanya.
Sejauh ini puluhan anak-anak meninggal dunia di kamp pengungsi itu.
Awal pekan ini, anak pengantin ISIS asal Inggris Shamima Begum dilaporkan meninggal dunia.
Kematian bayi itu memicu perdebatan di Inggris, apakah akan mengizinkan anak-anak kombatan ISIS kembali ke negara asal orangtua mereka.
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas