Pengasuh Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Imbau Para Alumni Menangkan Eri Cahyadi-Armuji
Risma juga menanggapi dukungan yang disampaikan Nyai Makkiyah untuk memilih Eri-Armuji.
Menurutnya, tidak mudah memang memilih penerusnya. Bahkan, ketika Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memintanya untuk memilih calon wali kota yang akan didukung PDIP, Risma salat istikharah, karena risikonya nanti dia akan terima.
"Terus terang tidak mudah memilih untuk Surabaya. Apalagi beliau (Bu Mega) kan mantan presiden, beliau mendengar sosok ini dan mengetahui sosok ini, dan itu tidak mudah, tetapi kan tetap harus ditetapkan," ujarnya.
Sedangkan Eri Cahyadi, lanjut dia, orangnya punya prinsip yang sangat kuat, dia juga mau bekerja keras dan gampang punya empati.
“Kalau tidak punya empati nanti susah, karena ini pertanggungjawabannya tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat. Itulah sosok Eri yang mungkin tidak banyak orang tahu. Dia punya prinsip yang sangat kuat," kata dia.
Risma memastikan bahwa sebetulnya penentuan calon wali kota Surabaya ada di tangan Megawati, bukan dirinya.
"Penentuan itu tetap di Bu Mega, bukan saya. Sekali lagi Bu Mega punya pengalaman, beliau presiden sebelumnya, sehingga beliau mengetahui persis. Jadi, beliau sampai sebegitu detail untuk Kota Surabaya," tegasnya.
Risma juga menitipkan pesan agar Eri-Armuji memperhatikan pengembangan SDM di Surabaya.
Imbauan dari pengasuh Pondok Pesantren Salafiah Syafi'iyah soal Pilkada Surabaya itu muncul saat Tri Rismaharini sowan.
- Alvin Lim Minta Pemerintah Tinjau Ulang Penilaian Buruk ke Al-Zaytun
- Kabar Gembira soal Gaji PPPK pada 2025, yang Bilang Pejabat Penting, Semoga Berkah
- Eri Cahyadi: PPPK Jangan Sikut-sikutan, Jangan Rebutan Jabatan
- Survei WE Institut: Elektabilitas Eri Cahyadi Tertinggi untuk Pilkada Surabaya 2024
- Pilkada Surabaya 2024, Risma Masih Memiliki Pengaruh
- Tahun Depan Gaji dan TPP PPPK Bisa Rp 9 Juta, yang Bilang Bukan Orang Sembarangan