Pengelola Borobudur Genjot Homestay agar Panen Wisman

Pengelola Borobudur Genjot Homestay agar Panen Wisman
Deretan homestay yang baru saja dibangun di Desa Bumirejo Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Foto: Kemenpar

“Tentu tak semuanya menginap di hotel. Maka homestay-lah yang harus menjadi pilihan. Jika ada 400 kamar homestay, berarti 25 persen tamu menginap di homestay. Artinya, masyarakat langsung ikut menikmati,” urainya.

Agar para tamu mendapatkan pelayanan yang standar, maka pola pemasaran dan manajemen homestay akan dikoneksikan dengan Manajemen Hotel Indonesia Group yang sesama BUMN. Saat ini sudah ada 40 hotel yang masuk di manajemen Hotel Indonesia Group.

Targetnya, 100 hotel di tahun 2017. “Jadi, homestay ini nantinya member of Hotel Indonesia Group,” tambah Tyo.

Selain itu, pemesanan kamar di homestay ini pun akan dilakukan dengan model bundling pembelian tiket masuk ke Candi Borobudur.

Pembangunan homestay di desa-desa sekitar Borobudur ini merupakan wujud nyata konsep baru yang diusung Direksi TWC guna menyambut target 2 juta wisatawan mancanegara ke Candi peninggalan Dinasti Syailendra ini.

Konsep baru itu adalah pengembangan Ekosistem Pariwisata Kawasan Borobudur. “Intinya, Borobudur tidak akan bisa berkembang sendirian. Harus didukung oleh destinasi wisata lain di sekitar, serta dukungan dari masyarakat sekitar. Itulah sebabnya, yang kami kembangkan adalah ekosistem pariwisata kawasan,” tuturnya.

Menurut Tyo ada dua program yang sedang dikebut saat ini. Yang pertama adalah membangun Balai Ekonomi Desa (Balkondes), dan yang kedua membangun homestay. Kedua program ini didukung sepenuhnya oleh Sinergi BUMN.

Sekadar diketahui, Candi Borobudur masuk dalam destinasi prioritas Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang dikenal dengan sebutan 10 Bali Baru. Yakni Borobudur di Jateng, Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Lesung (Banten),  Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Gunung Bromo-Tengger-Gunung Semeru (Jawa Timur), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Morotai (Maluku Utara) dan Tanjung Kelayang (Belitung). 

PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC), menggenjot upaya untuk mendatangkan 2 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada 2019

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News