Pengelolaan WK Blok Tuban Dibagi Dua
jpnn.com, JOGJA - Setelah kontrak Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) sebagai operator Blok Tuban berakhir pada Februari 2018, rencananya Wilayah Kerja (WK) itu akan dipecah menjadi dua. Hal itu ditegaskan oleh Kepala Perwakilan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Jabanusa Ali Masyhar.
Namun, meski begitu, Ali mengaku WK akan dikembalikan ke pemerintah terlebih dahulu untuk selanjutnya dikelola perusahaan baru. "Kabarnya akan cenderung dipecah menjadi dua. Lapangan Sukowati akan diambil alih Pertamina EP Asset 4 dan lapangan Mudi mungkin diambil anak perusahaan Pertamina, yaitu Pertamina Hulu Energi (PHE)," jelasnya.
Namun, dia menegaskan bahwa skema tersebut masih bersifat kemungkinan. Pertimbangannya adalah kedekatan wilayah. Keputusannya akan ditetapkan setelah masa kontrak berakhir. "Kurang lebih akan seperti itu. Tapi, memang belum bisa pasti karena belum ditetapkan," ujar Ali.
WK Blok Tuban meliputi wilayah Kabupaten Tuban, Bojonegoro, Gresik, dan Lamongan. Cadangan pertama di blok tersebut ditemukan pada April 1994 dan diberi nama lapangan Mudi yang terletak di Tuban. Penemuan berikutnya pada 2001 yang dikenal dengan nama lapangan Sukowati yang terletak di Bojonegoro.
Ali memaparkan, produksi tertinggi JOB PPEJ terjadi pada 2012. Yakni, mencapai 48 ribu barrel oil per day (BOPD). Total 35 sumur yang aktif dikelola JOB PPEJ sampai saat ini. Perinciannya, lapangan Sukowati 26 sumur dan lapangan Mudi 9 sumur.
Saat ini lapangan tersebut lebih banyak mengandung air daripada minyak. Di Mudi, air yang ikut diproduksi 18 ribu-19 ribu barrel water per day (BWPD). Produksi minyak tinggal 1.100-1.200 BOPD. Adapun di Sukowati, produksi airnya 19 ribu-20 ribu BWPD dan minyak 8.700- 8.900 BOPD. "Di wilayah Jatim, kontribusi terbesar masih dipegang lapangan Banyu Urip dengan realisasi 200 ribu BOPD-206 ribu BOPD. Sedangkan produksi secara nasional 800 ribu BOPD-815 ribu BOPD," papar Ali.
Menurut dia, peningkatan produksi minyak nasional sangat memerlukan inovasi. Terutama untuk menarik investasi wilayah kerja baru dan sumur baru. (JP/JPNN/pda)
Ali memaparkan, produksi tertinggi JOB PPEJ terjadi pada 2012. Yakni, mencapai 48 ribu barrel oil per day (BOPD).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Perhutani dan SKK Migas Tanam Ribuan Bibit Pohon di Bogor
- Temuan Cadangan Gas Jumbo Bakal Jadi Harapan Baru Komersialisasi Hilir Gas Bumi
- Dukung Peningkatan Kapasitas di Sektor Suplai Migas, IDSurvey Ikuti Forkapnas III
- Fasilitasi 67 Pertemuan Bisnis, SKK Migas Gelar Forum Kapasitas Nasional III 2023
- Puncak Forum Kapnas Kembali Digelar di Jakarta, Ratusan Booth Bakal Unjuk Gigi
- Insentif Pertamina Hulu Mahakam Stimulus Untuk Meningkatkan Produksi