Pengembang Besar Incar Perumahan Kelas Menengah

Meski perekonomian masih belum stabil, sebagian end user merasa kebutuhan hunian tetap mendesak.
Dengan demikian, permintaannya masih tinggi. Apalagi, kondisi perekonomian belum stabil sehingga pengembang tidak lagi mengandalkan penjualan properti premium.
’’Bagi pengembang, sekaligus untuk perluasan pasar,’’ tuturnya.
Para investor, kata Iwan, juga masih mengincar properti sebagai alat investasi. Apalagi, sektor properti juga menjadi incaran dana repatriasi program tax amnesty.
’’Jadi, tax amnesty juga berkontribusi terhadap pertumbuhan sektor properti pada akhir tahun,’’ jelasnya.
Sementara itu, dari total 130 proyek yang ditawarkan, sebanyak 40 persen merupakan proyek landed house.
Sisanya dibagi proyek high rise dan pergudangan masing-masing sebesar 30 persen.
Hampir 70 persen proyek yang dipamerkan berasal dari Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo.
SURABAYA – Pengembang besar mulai mengarahkan bidikan ke perumahan kelas menengah. Setidaknya hal itu yang terlihat dalam sejumlah pameran
- SLIK OJK Alat Bantu Bagi Bank, Bukan Penghambat Penyaluran Kredit
- PNM Mekaar Buka Peluang Akses Pembiayaan Bagi Banyak Keluarga di Berbagai Daerah
- Property Expo 2025 Resmi Digelar, Hadirkan Hunian Sesuai Kebutuhan Masyarakat
- Perkenalkan IT Leaders Indonesia ke Tingkat Dunia, GCF Gelar CIO 200 Summit 2025
- Stok Bulog Selama 4 Bulan Capai 3,5 Juta Ton, Terbesar Sejak Indonesia Merdeka
- Ribuan Peserta CFD Meriahkan Acara Rejeki wondr BNI