Pengembangan Kawasan Rempang Diprediksi Serap Puluhan Ribu Tenaga Kerja

jpnn.com, BATAM - Pengembangan Kawasan Rempang akan meningkatkan iklim investasi dan potensi ekonomi Indonesia.
Anggota Bidang Pengelolaan Kawasan dan Investasi BP Batam Sudirman Saad mengatakan pemerintah telah mengambil keputusan agar Rempang dijadikan sebagai fasilitas hilirisasi pasir kuarsa atau pasir silika terbesar.
"Produk dari hilirisasi itu adalah dengan memproduksi energi terbarukan yaitu solar panel yang digunakan untuk menghasilkan listrik dari matahari. Artinya, ada transisi energi dari energi fosil ke energi terbarukan. Ini terbesar di Indonesia," kata dia dalam forum yang berjudul "Dialog Pengembangan Rempang", di Batam, Rabu (7/9).
Sudirman mengatakan terdapat investasi sebesar Rp 174 triliun yang akan menjadi Program Strategis Nasional. Investasi itu mampu menyerap puluhan ribu tenaga kerja dari masyarakat setempat.
Hal itu memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat ke depan.
"Ini bakal menjadi kampung nelayan marime city yang maju di Indonesia," pungkasnya.
Pengembangan Kawasan Rempang sebagai The New Engine Indonesian's Economic Growth yang berkonsep "Green and Sustainable City" mulai mendapat dukungan dari beberapa tokoh Melayu dan masyarakat Provinsi Kepri.
Kerja keras BP Batam dalam melakukan sosialisasi terkait rencana pengembangan Rempang pun membuahkan hasil.
Pengembangan Kawasan Rempang akan meningkatkan iklim investasi dan potensi ekonomi Indonesia.
- MDI Ventures lewat Amvesindo Ambil Peran dalam Peluncuran Maturation Map
- Permintaan Kerja dari Luar Negeri Capai 1,7 Juta, RI Baru Bisa Serap Sebegini
- PNM Tebar Beasiswa Bagi Anak Nasabah untuk Dorong Pengentasan Kemiskinan
- Gubernur Ahmad Luthfi Bakal Kembangkan Wilayah Aglomerasi Banyumas
- Ibas Ajak ASEAN Bersatu untuk Menghadapi Tantangan Besar Masa Depan Dunia
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia