Pengetatan Impor Ban Sulitkan Industri Strategis

Pengetatan Impor Ban Sulitkan Industri Strategis
Industri ban sedang bergejolak. Ilustrasi. Foto Sumutpos/jpnn.com

“Sekarang produksi ban Truck Bus Radial (TBR) belum mencukupi kebutuhan. Sementara ban Bias buatan dalam negeri memiliki persoalan yang dapat berpengaruh pada keamanan, kenyamanan, dan efisiensi,” jelasnya.

Sementara, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan juga mengeluhkan hal sama.

“Lumayan terasa naiknya, karena pengaruhnya langsung ke biaya produksi,” ujar dia.

Gemilang mengatakan, dampak pembatasan impor itu adalah ban truk jenis radial yang sulit ditemui di pasar.

Kondisi itu menyebabkan harga ban yang ada di pasaran mengalami kenaikan hingga 10 persen. Padahal, ban jenis radial itu merupakan ban yang sering digunakan oleh truk karena memiliki masa pakai lebih lama.

“Karena kalau jenis radial itu belum diproduksi di dalam negeri, jadi susah cari ban jenis itu,” tandas Gemilang.

Kenaikan biaya produksi itu pun dirasa cukup memberatkan karena ongkos perawatan ban kendaraan merupakan salah satu yang tertinggi dalam bisnis truk.(chi/jpnn)


Sejumlah pengusaha di industri strategis seperti transportasi, pertambangan, perkebunan, hingga pelabuhan mengeluhkan pengetatan impor ban.


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News