Pengganti Kapolri Idham Azis Harus Mampu Membaca Emosi Publik

Pengganti Kapolri Idham Azis Harus Mampu Membaca Emosi Publik
Kapolri Jenderal Idham Azis. Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Chairman Democare Satria Alza Perdana mengatakan, pergantian Kapolri pada 2021 menjadi momentum partisipasi masyarakat untuk memberikan masukan gagasan kepada Polri agar lebih mengayomi.

“Selain itu, Polri juga dihaapkan bisa lebih melayani masyarakat serta menegakkan hukum yang berkeadilan,” kata dia dalam diskusi virtual bertajuk Telaah Kritis Regenerasi Kepemimpinan Di Tubuh Polri, Senin (7/12).

Sementara itu, anggota Komisi III DPR Didik Mukrianto berharap pemerintah transparan dan melibatkan masukan publik dalam memilih pengganti Kapolri Idham Azis.

Dia menambahkan, Kapolri harus memenuhi beberapa kriteria. Di anaranya integritas, kapasitas, kapabilitas, dan rekam jejak baik dan bersih.

Selain itu, sambung Didik, calon Kapolri harus mempunyai komitmen dalam mereformasi Polri.

“Kaporli wajib memiliki acceptabilitas cukup di tubuh Polri dan Kapolri harus mejaga netralitas lembaga kepolisian,” sebut Didik.

Di sisi lain, aktivis kepemudaan Riyan Hidayat mengingatkan pentingnya regenerasi kepemimpinan agar ada optimisme dan gagasan baru untuk Polri yang lebih baik. 

"Kapolri harus mampu membaca keadaan sosial dan bisa membaca emosi publik, bukan sekadar emosi penguasa,” kata mantan ketua Badan Eksekutif Mahasiswa UIN Jakarta itu. (jos/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

pergantian Kapolri pada 2021 menjadi momentum partisipasi masyarakat untuk memberikan masukan gagasan kepada Polri agar lebih mengayomi.


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News