Penggunaan Bitcoin Sudah Tidak Terkontrol

Bitcoin semakin populer saat bursa perdagangan komoditas berjangka di AS menerimanya sebagai salah satu perdagangan derivative yang diakui.
Bitcoin baru-baru ini dapat diperdagangkan di bursa Chicago Mercantile Exchange (CME).
Hal tersebut mendorong rally harga bitcoin. Peningkatan dan penurunan harga bitcoin semakin cepat dan tak terkendali.
Menurut Bhima, terbatasnya persediaan bitcoin di lapangan menjadi salah satu hal yang melambungkan harga.
Meski semakin berisiko, hal tersebut di sisi lain justru menjadi daya tarik bagi bitcoin.
Di samping itu, peminat bitcoin juga mulai melirik cryptocurrency lain yang masih jauh dari titik jenuh. Misalnya, etherium dan litecoin.
Harga bitcoin pun pernah naik 100 persen dalam sehari. Setelah itu, anjlok 200 persen beberapa minggu kemudian. Saat ini 1 BTC setara Rp 250.762.000.
CEO Bitcoin Indonesia Oscar Darmawan menyatakan, peningkatan jumlah trader bitcoin adalah hal yang lumrah.
Jumlah pengguna bitcoin pada 2018 diprediksi makin bertambah. Saat ini, pengguna mata uang kripto (cryptocurrency) itu mencapai sekitar 700 ribu orang.
- Mengenal Nonce dan Mining Difficulty dalam Penambangan Bitcoin
- Lampaui Amazon dan Google, Bitcoin Kini Jadi Aset Kelima Terbesar di Dunia
- Harga Bitcoin Tembus Rp1,56 Miliar, CEO Indodax Ajak Masyarakat Mulai Mengubah Pola Pikir
- Ethereum & USDT Berkontribusi Signifikan pada Pertumbuhan Ekosistem Kripto di Indonesia
- Harga Bitcoin Tetap Stabil di Tengah Tekanan Geopolitik
- Bitcoin Menawarkan Solusi Perlindungan Nilai Aset dari Inflasi