Penghentian Siaran TV Analog di Bali dan Palembang Diundur

Penghentian Siaran TV Analog di Bali dan Palembang Diundur
Migrasi tv analog ke digital. Foto: antara

Kemudian, kesiapan penjualan STB bagi masyarakat yang membeli mandiri juga dikoordinasikan dengan Kementerian Perdagangan dan Gabungan Perusahaan Industri Elektronik dan Alat-alat Listrik Rumah Tangga Indonesia (GABEL) agar suplai STB terjaga dalam harga yang stabil.

"Informasi dari GABEL, stok STB melimpah dengan harga normal," kata Gery.

Selain itu, posko bantuan juga akan disiapkan sebagaimana pelaksanaan ASO di kota-kota sebelumnya untuk rumah tangga miskin (RTM) yang memenuhi kriteria, tetapi belum mendapatkan STB.

"Pemerintah pusat, daerah, KPID, TV, dan stakeholder mengimbau khususnya masyarakat di Bali, Palembang, dan Banjarmasin, jauh-jauh hari sudah menyiapkan agar TV-nya yang masih analog untuk melengkapi dengan STB supaya tidak terjadi antrean pembelian STB saat siaran analog dihentikan," imbuh Gery.

Gery memaparkan hasil survei Nielsen pada 15 Maret 2023, dampak ASO 2 November 2022 di kota-kota besar Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, dan Surabaya, penetrasi digital di kota ini sudah relatif normal, paling tinggi sekitar 97 persen.

Sementara itu, 11 kota yang menjadi rating Nielsen, penetrasi digital sudah mencapai 86 persen.

Secara nasional, sekitar 71 persen masyarakat sudah beralih ke siaran digital.

Per 1 Maret 2023, penonton siaran TV sudah mencapai 53,3 juta, sedangkan sebelum ASO, populasi penonton siaran TV analog sekitar 59 juta.

Kemenkominfo mengumumkan bahwa analog switch off (ASO) atau siaran TV analog di wilayah Bali dan Palembang akan diundur

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News