Pengidap HIV / AIDS di Yogyakarta Terbanyak Mahasiswa

Pengidap HIV / AIDS di Yogyakarta Terbanyak Mahasiswa
Aktivis Tasikmalaya Suarakan Pemberantasan HIV AIDS Ilustrasi by:

Guna menekan angka pertumbuhan pengidap HIV/AIDS, kata Hestu, Dinkes DIY berupaya melakukan tindakan promotif dan preventif. Pencegahan penularan HIV/AIDS bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya, penanaman nilai agama.

Kabupaten Sleman termasuk wilayah dengan pengidap HIV/AIDS tertinggi di DIY. Data akumulasi menunjukkan ada 945 pengidap per 2017. Itu termasuk 105 pengidap baru di tahun yang sama. Sementara pada triwulan kedua 2018 ditemukan 42 pengidap HIV/AIDS baru.

“Sebelum 2017 ada 840 pengidap HIV/AIDS,” ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Dulzaini.

Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun mengaku prihatin melihat kondisi tersebut. Menurutnya, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) bisa menjadi solusi mencegah penularan HIV/AIDS. Dan yang terpenting setiap orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tak malu untuk berkonsultasi dengan dokter. “Jika tahu ada gejala, segera periksa. Jangan malu,” tegasnya.

Dikatakan, Pemkab Sleman terus berupaya memerangi HIV/AIDS di semua lapisan masyarakat. Dia berharap, khususnya generasi muda, untuk menghindari prilaku yang dapat memicu terjangkitnya HIV/AIDS.

Pemkab juga menyasar kelompok rawan, seperti mahasiswa dan anak usia sekolah. Salah satunya dengan menggencarkan sosialisasi antipergaulan bebas. Demi mencegah terjangkitnya penyakit menular seksual (PMS). (tif/har/yog)


Data Dinas Kesehatan DI Yogyakarta mencatat, jumlah mahasiswa penderita HIV / Aids di Yogyakarta cukup banyak.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News