Pengungsi Asal Nauru Memulai Hidup Baru Setelah Dimukimkan Di AS

Pengungsi asal Iran telah menerima tingkat penolakan tertinggi dengan 91 orang menolak visa pemukiman kembali ke AS - mungkin karena larangan imigrasi Presiden AS Donald Trump menargetkan negara-negara mayoritas Muslim.
Transkrip telepon yang bocor antara mantan perdana menteri Malcolm Turnbull dan Presiden Donald Trump mengungkapkan AS tidak berkewajiban memukimkan "siapa pun" dari para pengungsi.
Setelah melalui proses penutupan yang panjang dan kontroversial, Departemen Dalam Negeri Australia melaporkan tidak ada lagi pengungsi di pusat penahanan lepas pantai Pulau Manus dan kecuali 27 orang yang tersisa di Nauru.
Namun, angka-angka ini tidak termasuk pencari suaka di pulau tersebut yang tidak tinggal di pusat penahanan - beberapa terjebak dalam situasi hukum yan tidak pasti, tanpa visa, dan tidak ada harapan untuk kembali dengan selamat ke negara asal mereka.
Simak beritanya dalam bahasa Inggris disini.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina