Pengungsi Minta Bilik Asmara
Rabu, 03 November 2010 – 05:05 WIB
Seperti yang disampaikan Sur, 40, warga Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang. Kebetulan istrinya sedang hamil lima bulan. "Mau bagaimana lagi, Mas. Namanya juga di tempat darurat. Tentu tidak bisa melakukan hubungan intim di sini. Kalau pulang, juga tidak akan tenang sehingga saya hanya dapat menahan keinginan tersebut," ungkapnya.
Baca Juga:
Harapan para pengungsi mendapatkan bilik asmara ternyata belum bisa segera terealisasi. Sebab, Satkorlak Penanggulangan Bencana Klaten (PB) memang belum merencanakan pembuatan bilik tersebut.
Seperti yang disampaikan Bupati Klaten Sunarna kemarin saat meninjau pengungsi di Desa Keputran. Dia menegaskan, bilik asmara dibuat jika waktu mengungsi berlangsung sebulan atau dua bulan. Namun, saat ini hal itu belum menjadi kebutuhan mendesak. "Kan di sekitar pengungsian mereka memiliki saudara atau teman. Tinggal disampaikan saja keinginan untuk meminjam tempat, selesai. Kami belum akan membuat bilik asmara," ungkapnya.
Dia menambahkan, kebutuhan biologis tersebut diakui penting. Namun, Sunarna meminta pengungsi menahan untuk beberapa hari ke depan hingga status Merapi sudah diturunkan. "Kalau memang sudah kebelet, bisa meminjam rumah warga sekitar. Pengungsi harus dapat menyesuaikan dengan kondisi darurat yang ada sekarang," katanya. (oh/nan/jpnn/c4/iro)
PASOKAN logistik bagi para pengungsi Gunung Merapi dinyatakan aman. Namun, masalah di barak pengungsian Klaten belum juga berakhir. Sebab, banyak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Bantuan Listrik Gratis Sasar 27.921 Rumah Tangga di Jawa Barat
- Lagi, Tim Gabungan Menggagalkan Penyelundupan Benih Bening Lobster di Kepri
- Presiden Prabowo Beri Instruksi, Dirnarkoba Polda Riau Kombes Manang Langsung Bergerak
- Ada Kursus Komputer untuk Honorer yang Mengikuti Seleksi PPPK di Daerah Ini, Gratis
- Tekan Stunting, Pemkot Palembang Luncurkan Dapur Sehat
- Hasil Seleksi Administrasi PPPK Pemkot Tangerang, Jatmiko: Hasilnya Luar Biasa, Sebagian Besar Lulus