Pengungsi Minta Bilik Asmara

Pengungsi Minta Bilik Asmara
Pengungsi Minta Bilik Asmara
PASOKAN logistik bagi para pengungsi Gunung Merapi dinyatakan aman. Namun, masalah di barak pengungsian Klaten belum juga berakhir. Sebab, banyak pengungsi yang mengeluhkan tak bisa menyalurkan hasrat biologis saat berada di barak pengungsian. Tak sedikit di antara mereka yang mendesak pemkab agar menyediakan bilik asmara.

Seperti yang dikeluhkan Bunga (nama samaran), 18, pengungsi yang menikah pada Mei 2010. Dia bersama suaminya sejak Selasa (26/10) ikut mengungsi di Pos Pengungsian Desa Kaputran. Sejak saat itu, dia belum pernah melakukan hubungan intim dengan suaminya.

"Padahal, saat ini saya mengandung sehingga bingung untuk menyelesaikan masalah yang satu ini. Kami kan termasuk pengantin baru. Jadi harus menahan dulu untuk melakukan hubungan suami istri," ujarnya kemarin.

Tidak hanya pengantin baru yang membutuhkan bilik asmara. Pengungsi yang yang sudah menikah belasan tahun ternyata juga menginginkan hal yang sama. Terutama mereka yang sedang memiliki program menambah anak.

PASOKAN logistik bagi para pengungsi Gunung Merapi dinyatakan aman. Namun, masalah di barak pengungsian Klaten belum juga berakhir. Sebab, banyak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News