Pengungsi Myanmar Minta Perlindungan Ulama Aceh

Pengungsi Myanmar Minta Perlindungan Ulama Aceh
Pengungsi Myanmar Minta Perlindungan Ulama Aceh
Selama di penampungan sejak ditemukan nelayan Dewantara terombang ambing di laut lepas, Anwar mengaku senang karena mendapat perlakuan layak dari pemerintah dan masyarakat. Ia merasa seperti terlepas dari ketakutan selama ini ia alami bersama rekan-rekan pengungsi lainnya. Kondisi ini membuat ia ingin tinggal selamanya di Aceh.

Menanggapi permintaan etnis Rohingya tersebut, Ketua Majelis Permusywaratan Ulama (MPU) Aceh   Tgk H Muslim Ibrahim MA saat dihubungi Rakyat  Aceh kemarin  mengaku  belum bisa memberikan komentar. Pasalnya, keberadaan pengungsi menyangkut dengan status kewarganegaraan selain itu permintaan tersebut harus disampaikan secara resmi yang diajukan ke pemerintah dan bukan kepada ulama.

“Kalau memang sudah dibahas dalam forum resmi, maka para ulama hanya sebatas memberikan pendapat, jadi untuk sementara saya tidak bisa berkomentar lebih,” pungkasnya.

Sementara itu sejumlah perwakilan masyarakat  Desa Beuluka Teubai, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, Jumat pagi kemarin mengunjungi pengungsi Myanmar. Kedatangan mereka untuk bersilaturrahmi dengan para pengungsi, sekaligus ingin melihat kondisi warga asing tersebut paska diselamatkan para nelayan desa Beuleuka Teubai tiga hari lalu. (sjm)

LHOKSEUMAWE-Sebanyal 54 etnis Rohingya asal Myanmar di penampungan sementara Kantor Imigrasi Kelas II Lhokseumawe meminta perlindungan para ulama


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News