Pengungsi Myanmar Minta Perlindungan Ulama Aceh
Sabtu, 04 Februari 2012 – 13:40 WIB
LHOKSEUMAWE-Sebanyal 54 etnis Rohingya asal Myanmar di penampungan sementara Kantor Imigrasi Kelas II Lhokseumawe meminta perlindungan para ulama Aceh, agar mereka bisa menetap di Aceh selamanya. Oleh sebab itu ia dan semua pengungsi telah sepakat meminta perlindungan muslim Aceh terutama para ulama agar bisa menerima mereka untuk menetap di Aceh. Bahkan mereka siap dijadikan pekerja kasar dengan upah kecil asalkan tidak dipulangkan ke Myanmar, karena semua orang Aceh muslim pastinya mereka bisa hidup lebih layak walau dalam keadaan miskin.
Bahkan para pengungsi yang kerap juga dipanggil manusia perahu ini siap dijadikan budak, asal tidak dipulangkan ke negara asalnya. Mereka takut akan dibunuh tentara Myanmar,saat ini masih memerangi muslim dari etnis minoritas tersebut.
Baca Juga:
“Di Myanmar kami tidak bisa shalat, karena mesjid dijaga tentara. Kami juga tidak bisa mencari nafkah, makanya anak-anak kami kelaparan. Tidak ada pendidikan dan diusir oleh pemerintah keluar dari Myanmar dengan alasan kami bukan bagian dari penduduk negara itu,” ujar Anwar Husen salah seorang pengungsi kepada Rakyat Aceh (Group JPNN) kemarin dengan bahasa Arab Urdu bercampur bahasa isyarat, Jumat (3/2).
Baca Juga:
LHOKSEUMAWE-Sebanyal 54 etnis Rohingya asal Myanmar di penampungan sementara Kantor Imigrasi Kelas II Lhokseumawe meminta perlindungan para ulama
BERITA TERKAIT
- Kombes Misbahul: Penerimaan Anggota Polri di Aceh Dilaksanakan Secara Bersih dan Terbuka
- Halalbihalal dengan Wartawan, Kapolres Inhu Ajak Wujudkan Pilkada yang Kondusif dan Aman
- Pamit Donor Darah, Gugun Ditemukan Tewas Tiga Hari Kemudian
- Animo Pendaftar Casis Bintara Polri di Polda Papua Tinggi, Begini Penjelasan Kombes Sugandi
- KASN Mengingatkan ASN tak Terlibat Politik Praktis di Pilkada Serentak 2024
- Asuransi Astra Berikan Literasi dan Inklusi Keuangan kepada Nelayan di Tangerang