Pengusaha Batam Minta Pemerintah Hapuskan Hambatan Investasi

Pengusaha Batam Minta Pemerintah Hapuskan Hambatan Investasi
Ilustrasi. Foto: istimewa for batampos

jpnn.com, BATAM - Sejumlah pengusaha di Batam menyampaikan beberapa keluhan yang menghambat investasi di Batam saat Rapim Kadin di Best Western Panbil, Kamis (12/4).

Yang paling banyak disuarakan adalah mahalnya ongkos kontainer masuk ke Batam.

"Ongkos kontainer ke Batam itu tidak kompetitif sangat mahal dibandingkan dengan ke negara dan daerah lain. Ini harus kita bicarakan bersama," kata presiden direktur Panbil Group Johanes Kennedy.

Menurutnya, arus keluar masuk barang harus bisa bersaing. Ini menjadi indikator bagi investor untuk menanamkan modalnya di satu daerah. "Pengusaha itu berharap tarif yang murah dan cepat. Kalau tidak daya saing kita akan tetap ketiggalan," katanya.

Selain itu, arus lalu lintas orang dari bandara juga harus terus dibenahi. Di mana Hang Nadim yang dirancang mantan presiden Habibie kini sudah kalah bersaing dengan beberapa bandara di Sumatera. Padahal bandara adalah infrastruktur utama saat ini untuk arus manusia.

"Bandara kita sudah kalah bersaing. Ini harus dibenahi secepatnya. Dan yang paling penting BP Batam harus transparan. Sinergitas dengan dunia usaha harus terus dijaga," katanya.

Selain itu, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Batam dan menjadikan Batam menjadi kota Metropolitan, maka harus diperbanyak dan diperluas peluang investasi. Salah satu caranya adalah menggabungkan Batam dan Bintan.

Pengurus Kadin Batam, Suyono mengatakan tarif kontainer ke Batam ini sudah lama dikeluhkan.

Sejumlah pengusaha di Batam menyampaikan beberapa keluhan yang menghambat investasi di Batam saat Rapim Kadin di Best Western Panbil, Kamis (12/4).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News