Pengusaha Butuh Kepastian Waktu Ekspor
“Bongkar muat di Semayang waktu itu bisa dua sampai tiga minggu karena kapal-kapal mesti antre untuk sandar. Belum lagi kalau kapal penumpang masuk. Proses bongkar muat harus ditunda,” ujar Hatta.
Dia mengaku senang dengan adanya pelabuhan peti kemas Kariangau Kaltim Terminal (KKT) di Kariangau.
Lama bongkar muat atau dwelling time jadi sangat singkat. Sehari proses pun bisa loading barang.
Hatta pun telah memiliki workshop di Kawasan Industri Kariangau (KIK).
Saat ini, hanya produksi produk kayu setengah jadi.
Setelah itu, dikirim ke Surabaya untuk finishing sebelum diekspor.
Dia mempunyai harapan yang besar kalau produknya bisa langsung ekspor dari Balikpapan jika direct call dicanangkan di Kota Minyak.
Sebab, biaya dan waktu transportasi bisa dipangkas.
JPNN.com – Para pengusaha di Balikpapan memilih untuk memindahkan pabriknya ke Jawa.
- Mantap, Produk Ikan Asal Lamongan Tembus Pasar Internasional
- Jajaki Peluang Ekspor, Pupuk Kaltim Siapkan Produk Binaan UMKM
- Perkuat Sinergi Antarinstansi, Bea Cukai Berikan Edukasi Kepabeanan di 2 Wilayah Ini
- Bea Cukai Dukung Perdagangan Indonesia-Belanda Lewat Kegiatan Ini
- Impor-Ekspor Indonesia-Israel Masih Ada, Banyak Pihak Meragukan Boikot Produk
- Perusahaan Asal Yogyakarta Ini Ekspor Produk Sarung Tangan ke Pasar Internasional