Pengusaha Nilai Tarif Tol Trans Jawa Terlalu Mahal

Pengusaha Nilai Tarif Tol Trans Jawa Terlalu Mahal
Tol Trans Jawa. Foto: Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kyatmaja Lookman mengatakan, tarif angkutan barang di tol trans-Jawa relatif mahal.

Untuk saat ini, sebagian besar angkutan truk memilih rute nontol sebagai opsi utama. Kyatmaja mencontohkan pengiriman barang dari Jakarta ke Surabaya.

Dari Jakarta, pengemudi truk biasanya mengambil jalur pantai utara (pantura) setelah keluar tol Cikampek meski ada alternatif via Cirebon melalui ruas tol Kanci–Pejagan.

”Kalau menggunakan tol, biaya perjalanan bertambah Rp 1,2 juta–Rp 1,8 juta,” ujar Kyatmaja, Minggu (3/2).

Sebagaimana diketahui, pada 21 Januari 2019, pemerintah menetapkan tarif baru untuk tujuh ruas baru tol trans-Jawa.

Ongkos tol Jakarta–Surabaya untuk golongan V (truk dan angkutan logistik sejenis) pun menjadi Rp 1.382.500.

Untuk itu, pengusaha berharap ada semacam kompensasi mengenai tarif tol untuk truk dan angkutan barang lain. Misalnya disamakan dengan tarif kendaraan penumpang umumnya.

”Tarif itu perlu ditinjau ulang lantaran berdampak negatif tidak hanya kepada pengusaha, tetapi juga kepada occupancy ratio maupun return of investment jalan tol itu sendiri,” tambah Kyatmaja.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kyatmaja Lookman mengatakan, tarif angkutan barang di tol trans-Jawa relatif mahal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News