Pengusaha Tempe Ini Omzetnya Puluhan Juta, Modal Gadaikan SK PNS Tetangga
Jaminan pinjaman di Bank Faturahman gunakan surat tanah dan Sertifikat teman salah satu guru PNS yang tinggal depan rumah Faturahman.
Akhirnya, ia mencoba kembangkan dengan membuat pabrik tempe-tahu dibelakang rumahnya.
Uang hasil pinjaman itu dibuatnya untuk membeli alat pabrik. Awalnya dia membeli kedelai hanya di Nunukan saja.
Setelah pesanan semakin meningkat, Faturahman akhirnya memutuskan memberanikan diri untuk memesan langsung dari Surabaya. Pesan dari Surabaya sudah berjalan sekitar 6 tahun menggunakan kapal Pelni yang memuat barang. “Cukup telpon ke serubaya sampaikan pesanan berapa, setealah itu ditransferkan uang, terima beres di Nunukan,” jelas Bapak dari 3 anak ini.
Pembuatan tempe-tahu satu hari sekitar 4 sampai 5 karung, satu karung beratnya sekitar 50 kg. Faturahman menjual tempenya dengan harga Rp 5 ribu empat bungkus, sedangkan empat potong tahu dibanderolnya Rp 1.000.
Pendapatan dalam satu bulan bisa mencapai Rp 20 juta, di luar dari gaji pekerja dan pembelian alat ketika ada kerusakan.
Sekarang ini, untuk membantu dalam proses pembuatan tempe-tahu ia dibantu 4 karyawan. Untuk gaji karyawan dia mengeluarkan Rp 1.500.000 juta per orang.
Agar pembeli tidak pindah tempat, ia memperbaiki produksi tempe-tahunya, misalnya menjaga kebersihan dalam proses pembuatan, menjaga kepercayaan konsumen yang telah diajak kerjasama.
Faturahman saat kali pertama menginjakan kaki di Nunukan 2000 silam. Kini mantan pekerja di pabrik itu memiliki prabrik tahu-tempe sendiri. Bahkan,
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor