Pengusaha Tempe Pecat Pegawai
Sabtu, 28 Juli 2012 – 15:03 WIB

Pengusaha Tempe Pecat Pegawai
Lebih lanjut Jamal mengatakan, dirinya tetap menjual tempe dengan harga normal cuman ukuran tempenya dikurangi 30-40 pesern dari ukuran normal biasanya. "Karena tidak mau rugi, saya harus mengurangi ketebalan dan ukuran tempe. Kalau tidak dilakukan, saya terancam rugi besar," ujar Jamal.
Selain itu tambah dia, mulai bulan depan semua pengrajin tempe dan tahu di Kota dan Kabupaten Sukabumi akan melakukan libur. Ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pemerintah agar diizinkan bisa meaikan harga tempe dan tahu. "Mulai 1 Agustus 2012 semua pedagang atau pengrajin tempe dan tahu tidak akan berjualan," tegasnya.
Tingginya harga Kacang kedelai tersebut membuat salah satu Anggota Komisi II DPRD Kota Sukabumi, Bayu Waluya memantau kesejumlah pengrajin tempe di wilayah Kota Sukabumi. Ditemui usai melihat pengrajin tempe di Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi, Bayu mengatakan DPRD Kota Sukabumi melalui Komisi II akan segera menulis surat kepada pemerintah pusat terkait tingginya harga kacang kedelai tersebut.
Menurutnya, pemerintah harus segera mengambil langkah cepat dengan adanya kejadian ini. Bayu juga berharap, kedepan pemerintah bisa bercocok tanam kacang kedelai di Indonesia Sehingga dengan begitu diharapkan tidak akan terjadi adanya kenaikan harga kacanag kedelai. "Indonesia harus bisa bercocok tanam kacang kedelai sendiri dan saya kira mampu," jelasnya.(nur)
CITAMIANG - Meskipun belum menjadi kesepakatan bersama, beberapa pengecer tempe sudah mulai menaikan harganya. Hal ini diakibatkan tingginya bahan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Berikut Identitas 11 Korban Tewas Truk Tabrak Minibus di Purworejo
- Gunung Semeru Erupsi Lagi dengan Tinggi Letusan 1.000 Meter di Atas Puncak
- Jaksa Tuntut 4 Terdakwa Kurir Sabu-Sabu 40 Kg dengan Hukuman Mati
- Rudy Mas’ud Lantik 1.346 CPNS & PPPK, Ini Pesannya untuk ASN Baru
- Nelayan Terseret Arus Laut di Pesisir Barat Ditemukan Meninggal Dunia
- Polres Banyuasin Buka Layanan Hotline Laporan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Catat Nomornya