Penipuan Berkedok Koperasi Resahkan Warga Lampung
Senin, 18 Maret 2013 – 16:55 WIB
Baca Juga:
Dia mengaku saat itu sangat percaya dengan Hadi. Sebab tak ada tanda-tanda penipuan. "Saya tidak curiga. Waktu saya ke kantornya juga ramai sekali nasabahnya,” katanya.
Akhirnya, ia mendaftar di koperasi tersebut dengan menyertakan fotokopi KTP dan KK (kartu keluarga) pada 10 Oktober 2012 lalu. "Katanya, saya akan mendapatkan pinjaman Rp50 juta 14 hari kemudian. Namun saat saya datang lagi, dikatakan ada perubahan manajemen, sehingga saya harus menunggu dua pekan lagi,” paparnya.
Namun setelah ditunggu, hingga November 2012, uang pinjaman tidak juga diberikan. "Mereka terus menunda dengan berbagai alasan. Hingga akhirnya saya berikan batas waktu. Jika sampai 11 Februari 2013 tidak juga diberikan, saya akan minta uang saya kembali,” ucapnya.
BANDARLAMPUNG - Koperasi yang bermasalah ternyata masih banyak beroperasi di Indonesia, khususnya di Lampung. Mulai tidak disiplin dalam menggelar
BERITA TERKAIT
- Ekonomi Babel Lesu Buntut Gelombang PHK Karyawan Smelter Timah
- Polisi Menggagalkan Penyelundupan Puluhan PMI di Badau Perbatasan RI - Malaysia
- Pimpin Ucapara HUT Otda di Sumsel, Sekda Supriono Bacakan Amanat Mendagri Tito Karnavian
- Inilah yang Dimaksud PPPK dari Formasi Khusus, Honorer Wajib Tahu
- Polisi Temukan Luka di Kepala Brigadir RA yang Tewas di Mampang
- KMP Bukit Raya Terbakar, Satu Kru Kapal Dilarikan ke RS Antonius Pontianak