Penipuan Modus Lolos SBMPTN, Calon Mahasiswa Kehilangan Rp 127,5 Juta

Penipuan Modus Lolos SBMPTN, Calon Mahasiswa Kehilangan Rp 127,5 Juta
Waspadai penipuan modus lolos SBMPTN. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

”Saya diminta membayar biaya sebesar Rp 120 juta. Lalu, tiba-tiba diminta tambahan Rp 7,5 juta lagi totalnya Rp 127 juta. Alasannya, karena ada kesalahan database saat membaca data saya,” kata ADN.

Selama berkomunikasi dengan oknum, awalnya tidak terasa seolah-olah penipuan karena oknum meminta kartu ujian, NPWP, dan berkas lain layaknya panitia SBM PTN yang meminta kelengkapan berkas.

Selanjutnya, ADN dan orangtuanya baru merasakan kejanggalan sesaat setelah mentransfer uang via BCA sebesar Rp 120 juta. ”Mulai terasa tidak beres karena saat transfer, nama pemilik rekeningnya bukan Indra Mustari,” tambahnya.

Yang muncul justru atas nama Kalvin Dersing. ADN menyatakan, meski sempat curiga beda nama, pihaknya tetap saja transfer ke rekening tersebut.

”Untuk jaga-jaga, saya juga disuruh ayah daftar SBMPTN. Baru setelah tahu secara pasti ini penipuan, kami sekeluarga akan melapor ke polisi, Kemenristekdikti, dan ombudsman sesuai saran dari UB. Kami pun siap berkoordinasi dengan semua pihak,” terang siswi berusia 18 tahun ini. (san/c1/nay)


Aksi penipuan bermodus diterima seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri alias SBMPTN terjadi di Malang.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News