Penjarahan Kayu Dibiarkan
Minggu, 04 Desember 2011 – 13:00 WIB
LUWUK--Penjarahan kayu di Kabupaten Banggai makin gila-gilaan. Ironis, aparat terkesan melakukan pembiaran terhadap praktik yang bukan saja merugikan negara, tapi mengancam kelestarian lingkungan itu. Praktis, warga yang bermukim di desa itu, merasa waswas. Terlebih saat mulai datangnya musim penghujan. Ancaman banjir disertai erosi, sewaktu-waktu bisa terjadi. "Sudah beberapa kali desa ini dilanda banjir besar. Bahkan sudah ada rumah warga yang hanyut terbawa arus,"cerita warga itu dengan polos, Jumat (2/12) kemarin.
Contoh paling “telanjang” terlihat di Desa Toima, Kecamatan Bunta. Di sana, kayu hasil jarahan (illegal logging) hampir setiap hari diturunkan di bantaran sungai. Tapi tak satupun yang dijerat aparat.
Baca Juga:
Sejumlah wargapun mengaku resah. Sepengetahuan mereka, di lokasi hutan desa itu, tak ada izin pengolahan kayu yang dikeluarkan Dinas Kehutanan Kabupaten Banggai. Anehnya, hingga sekarang pembalakan di sana terus terjadi tanpa larangan petugas.
Baca Juga:
LUWUK--Penjarahan kayu di Kabupaten Banggai makin gila-gilaan. Ironis, aparat terkesan melakukan pembiaran terhadap praktik yang bukan saja merugikan
BERITA TERKAIT
- Oknum Dokter Pelaku Pelecehan Istri Pasien Resmi jadi Tersangka
- Korban Terseret Banjir di Muratara Ditemukan Tim Sar Gabungan, Innalillahi
- Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir
- Gubernur Murad Ismail Melantik 399 PPPK, Ini Pesan Pentingnya
- Belitung Timur Mengajukan 1.468 Formasi CASN, Peluang Besar Bagi Honorer
- Innalillahi, Bocah SMP Tewas Terlindas Truk di Palembang, Begini Kejadiannya