Penjelasan Bamsoet Tentang Konferensi Nasional II Etika Kehidupan Berbangsa

Penjelasan Bamsoet Tentang Konferensi Nasional II Etika Kehidupan Berbangsa
Ketua MPR Bambang Soesatyo dalam konperensi pers terkait penyelenggaraan Konferensi Nasional II Etika Kehidupan Berbangsa di Lobby Gedung Nusantara IV, Kompleks MPR/DPR, Jakarta, Senin (9/11/2020). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) bekerja sama dengan Komisi Yudisial (KY) dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) akan menyelenggarakan Konferensi Nasional II Etika Kehidupan Berbangsa.

Konferensi tersebut akan berlangsung pada hari Rabu, 11 November 2020, di Gedung Nusantara IV komplek MPR/DPR, Jakarta.

“Konferensi ini diselenggarakan dalam rangka pemasyarakatan dan implementasi Ketetapan MPR RI Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa, serta untuk mendorong upaya penataan dan pembinaan sistem etika jabatan publik dalam penyelenggaraan negara dan penyelenggaraan jabatan-jabatan profesi untuk kepentingan umum yang membutuhkan kepercayaan dan pembinaan kualitas dan integritas,” kata Ketua MPR Bambang Soesatyo dalam konperensi pers terkait penyelenggaraan Konferensi Nasional II Etika Kehidupan Berbangsa di Lobby Gedung Nusantara IV, Kompleks MPR/DPR, Jakarta, Senin (9/11/2020).

Dalam konperensi tersebut Bambang Soesatyo didampingi Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, Ketua KY Dr. H. Jaja Ahmad Jayus, perwakilan DKPP Dr. Alfitra Salam.

Bamsoet, sapaan Bambang Soesatyo, mengungkapkan konferensi nasional ini merupakan yang kedua kali dilaksanakan MPR. Konferensi serupa telah dilaksanakan pada akhir Mei 2017.

“Salah satu hasil konferensi itu menekankan pentingnya dilakukan integrasi sistem kode etik, dan dibangunnya konstruksi struktur etika dalam jabatan-jabatan publik, baik di lingkungan eksekutif, legislatif, yudikatif, maupun organisasi-organisasi profesi lainnya, dengan berpedoman pada Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945,” katanya.

Bamsoet menjelaskan etika kehidupan berbangsa tersebut dimaknai sebagai rumusan yang bersumber dari ajaran agama khususnya yang bersifat universal dan nilai-nilai luhur budaya bangsa yang tercermin dalam Pancasila sebagai acuan dasar dalam berpikir, bersikap, dan bertingkah laku dalam kehidupan berbangsa.

Bamsoet juga menjelaskan tujuan dari penyelenggaraaan Konferensi Nasional Etika Kehidupan Berbangsa ini.

Bamsoet menjelaskan etika kehidupan berbangsa tersebut dimaknai sebagai rumusan yang bersumber dari ajaran agama khususnya yang bersifat universal dan nilai-nilai luhur budaya bangsa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News